Diskusi Kopi Darat Bersama Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI)
Saat ini persaingan
ekonomi sudah memasuki era ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tantangan yang harus benar benar disambut dengan
serius, kesiapan wirausaha serta pelaku usaha sangat perlu dukungan bersama
serta dukungan kebijakan pemerintah dalam menghadapi MEA yang sudah nyata.
Untuk itu saatnya meningkatan efisiensi daya saing, nilai tambah, dan juga
produktivitas dari beragam kinerja perekonomian di berbagai daerah di Tanah Air
akan diuji di lingkup ASEAN dan dunia internasional.
Ketua Pengurus Wilayah
IPEMI DKI Jakarta, Chandra Manggih Rahayu menjelaskan: Untuk itulah Ikatan
Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) hadir sebagai organinsasi sosial
kemasyarakatan yang dibentuk dalam rangka peran serta menguatkan ekonomi
bangsa, menambahkan kesempatan usaha dan tambahan pendapatan bagi para muslimah
di Indonesia, IPEMI mengawal kesetabilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, penguatan ekonomi para pengusaha muslimah adalah tujuan utama bagi
mereka pengusaha muslimah yang tergabung dalam jamaah Majelis Taklim maupun
komunitas Islam sebagai preoritas program kerja IPEMI.
"IPEMI hadir
mengawal pembangunan kewirausahaan muslimah, Sangat penting bagi kita
mendampingi pelaku sektor usaha makro maupun mikro untuk menyiapkan daya saing
secara Nasional. Sektor nasional juga harus siap untuk menghadapi persaingan
yang semakin tinggi di lingkungan pasar domestik. MEA harus dapat menjadi peluang
wirausaha muslimah Indonesia
untuk memanfaatkan pasar ASEAN sekaligus sebagai penguatan wirausaha yang
berbasis produksi dalam negeri ke kancah dunia internasional. Jelas Ketua
Pengurus Wilayah IPEMI DKI Jakarta, Chandra Manggih Rahayu kepada Media di Resto
Jok Dhol Utan Kayu 34 Jakarta .
Pemerintah memang
mengklaim siap menghadapi perdagangan bebas ASEAN, namun masih memiliki banyak
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama mengawal sektor usaha menengah
dan mendampingi masyarakat pelaku wirausaha menghadapi persaingan usaha yang
semakin meningkat seiring dengan pemberlakuan MEA. Seluruh pelaku usaha dari 10
negara ASEAN boleh keluar masuk dengan fasilitas Mutual Recognition Arrangement
(MRA). Tantangan terbesar yaitu dalam mendampingi iklim persaingan usaha supaya
tercipta kondisi wirausaha yang efisien serta iklim usaha yang kondusif
menyejahterakan rakyat.
"Pengusaha Muslimah
harus bangkit agar dapat memberi contoh bagi generasi muda. IPEMI mendampingi
wirausaha masyarakat agar benar benar maju dan bisa menjadi Pahlawan Ekonomi
minimal dapat menyajikan potensi ekonomi lokal dari daerah sendiri menuju daya
saing yang produktif" Tegas Chandra Manggih Rahayu kepada awak media.
Program IPEMI terdekat
akan mengadakan pelatihan manajemen kewirauaahaan bagi muslimah, setelah itu
akan kami adakan Workshop, pendampingan serta pameran potensi ekonomi daerah
untuk kita bawa ke ranah Nasional dan Asean, banyak produk produk dalam negeri
yang berkwalitas eksport sangat berpotensi sebagai basis penguatan untuk
menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri. Saatnya pengusaha muslimah berkarya
untuk keluarga, bangsa dan negara. Papar Chandra Manggih Rahayu sebagai penutup
diskusi kopi darat yang bertempat di Resto Jok Dhol Utankayu 34 Jakarta , Selasa (17/05)
Ikatan Pengusaha
Muslimah Indonesia IPEMI di nahkodai Oleh Inggrid Kansil sebagai Ketua Umum,
Aktivis Perempuan, artis presenter dan bintang sinetron sekaligus Politikus ini
kini makin aktif terjun di organisasi Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia
(IPEMI) yang lahir di Jakarta, 21 April 2015 Sudah mencapai usia 1 tahun, IPEMI
sebagai Organisasi Nasional kini pengurusnya sudah tersebar di 34 propinsi
dengan jumlah anggota aktif sebanyak 5,1 juta di seluruh wilayah
indonesia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !