Amin Resmikan Pemugaran Bhujuk Among Sari INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Amin Resmikan Pemugaran Bhujuk Among Sari

Amin Resmikan Pemugaran Bhujuk Among Sari

Ditulis Oleh redaksi Selasa, 22 Mei 2012 | 17.30

Bupati Bondowoso, H. Amin Said Husni Saat 
Penandatanganan Peresmian Bhujuk Among Sari (Andi N)
BONDOWOSO, INDEPNews; Haul Akbar dan Selamatan Desa Wonosari Kecamatan Grujugan yang dilaksanakan, Sabtu (22/5) di depan balai desa bisa dikatakan sangat istimewa karena selain dihadiri Bupati Amin, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah II dan beberapa Kyai dari dalam dan luar kota Bondowoso serta tokoh masyarakat dalam acara itu bupati juga meresmikan pemugaran Bhujuk Among Sari yang terletak tepat di depan kediaman Kepala Desa Wonosari, Edy Supriyadi. Anggota Dewan yang hadir diantaranya Tohari dari fraksi PKB dan Abd. Wahid Imam (PKNU) sedangkan dari kalangan Ulama diantaranya KH. Kurdi Sulaiman (Pace), KH. Sobri (Wonosari) serta KH.Hafid Malik (Jember) ikut meramaikan acara tersebut.

Sedangkan para tokoh masyarakat yang hadir sekaligus  pemrakarsa acara tersebut terutama ide pemugaran Bhujuk Among Sari diantaranya Jamak arsonik (ketua panitia), Sunarwi (sekretaris), Henus Marsuki (Bendahara), Ustad Zaini (Ketua Tanfidz MPC NU (Bondowoso), Ustad Sahri (Ketua Ranting NU Wonosari) serta tokoh masyarakat lainnya yang juga ikut partisipasi menggagas dan membantu terlaksananya acara itu.

Sebelum acara dimulai suasana di sekitar lokasi pengunjung tua muda dan anak-anak baik dari desa Wonosari sendiri maupun dari desa-desa sekitar cukup ramai hampir menutup jalan utama menuju lokasi karena selain ingin menghadiri acara tersebut mereka juga ingin sekali bertatap muka langsung dengan orang nomor satu di Bondowoso, Bapak H. Amin Said Husni. Mereka makin berkerumun dan berjejal mendekati panggung ketika kedatangan Amin dan tidak lama kemudian naik panggung membuka acara sekaligus penandatanganan peresmian Bhujuk Among Sari.

Dalam pidatonya Amin dominan menekankan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah di pedesaan karena pendidikan jaman sekarang tidak mengenal strata sosial baik anak-anak perkotaan dan pedesaan memiliki peluang yang sama untuk meraih pendidikan setinggi mungkin dan semua itu tergantung dari kemauan anak dan pola pikir ( mind set ) para orang tua. Selain pendidikan dasar dan menengah gratis serta banyaknya beasiswa baik dari pemerintah maupun swasta akan cukup membantu meringankan beban orang tua nantinya, di perguruan tinggi juga ada program Bidik Misi dimana bagi siswa tidak mampu namun cukup pintar dan dari golongan tidak mampu akan dibantu oleh pemerintah baik dari biaya kuliah maupun biaya hidup selama kuliah sampai lulus kuliah. 

Ditambahkan pula dalam pidatonya beliau mengatakan, ”Mon Andhi’ anak bini’ jek dhuli palake, mon anak lake’ jek dhuli palako.” (Kalo punya anak perempuan jangan terburu dinikahkan, kalo punya anak laki-laki jangan terburu-buru disuruh bekerja). Beliau juga mengharapkan makin tinggi ilmu seseorang akan menjadi orang atau masyarakat yang beriman, berdaya dan bermanfaat.

Setelah Amin kemudian giliran para Kyai untuk menyampaikan wejangannya kepada masyarakat Wonosari dan sekitarnya dan terakhir Kyai yang tidak asing lagi namanya di Bondowoso, KH.Kurdi menyampaikan pidatonya yang khas penuh dengan humor membuat hadirin ketawa terpingkal-pingkal, beliau juga menyampaikan kepada masyarakat wonosari dan sekitarnya jangan rendah diri atau ragu meskipun mengenyam pendidikan agamis karena bupati kita orang nomor satu di Bondowoso saat ini juga jebolan dari pondok pesantren (Nurul Jadid,Paiton). Diingatkan pula oleh beliau bahwa Bupati Amin telah resmi mengganti hari jadi Bondowoso yang semula diperingati setiap tanggal 16 Agustus dirubah  menjadi setiap 25 Syawal (Tahun Islam bukan Masehi lagi).

Begitu semaraknya Haul Akbar dan selamatan Desa Wonosari, konon menurut para sesepuh pendahulu masyarakat dahulu sekitar 200 tahun silam ada tokoh dari Pulau Madura dari  Talang Siring, Pamekasan mengadakan perjalanan (musafir) ke tanah Jawa dan terdampar  menetap di Desa Wonosari Kecamatan Grujugan sampai turun menurun hingga sekarang, beliau wafat dan dimakamkan di desa itu kemudian makam itulah yang disebut Bhujuk Among Sari sedangkan nama desa itu berasal dari kata Wono yang artinya alas atau hutan dan Sari yang berarti Bunga karena sampai sekarang memang masih banyak bunga khas di desa itu yaitu bunga Edelweis (Bunga keabadian). Namun adakah ikatan darah atau garis keturunan antara Bhujuk Among Sari dengan H. Amin Said Husni yang keduanya sama-sama berasal dari Pamekasan? Semoga Desa Wonosari menjadi desa yang makmur, aman dan sentosa juga abadi. (Andi N)    
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved