Harga Kedelai Naik, Serangan Tikus Ganas Patani Terancam Gagal Panen INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Harga Kedelai Naik, Serangan Tikus Ganas Patani Terancam Gagal Panen

Harga Kedelai Naik, Serangan Tikus Ganas Patani Terancam Gagal Panen

Ditulis Oleh redaksi Selasa, 31 Juli 2012 | 11.02


Terlihat areal tanaman kedelai yang masih umur muda belum 
menginjak masa bunga atau buah.(Foto : Sumanto)

KLATEN-INDEPNews; Kenaikan harga kedelai dalam sebulan terakhir mulai dirasakan produsen tahu. Dalam sebulan terakhir harga kedelai yang sebelumnya Rp 5.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp 7.600 per kilogramnya (kedelai Lokal). Sedangkan untuk kedelai impor harganya lebih mahal dan mencapai Rp 8.300 ribu per kilogram. Namun, petani kedelaI Di wilayah Kabupaten Klaten, tak merasakan atas kenaikan harga kedelai tersebut. Sebab, sekarang ini umur tanaman kedelai belum menganjak berbunga atau berbuah. Bahkan, mereka (petani-red) terancam gagal panen, karena beberapa pekan terakhir ini hama tikus mulai mengganas.

Dibagian lain, kondisi ini membuat produsen tahu harus pandai mensiasati agar usahanya bisa terus berjalan. Menurut penuturan Wiyono (58) salah satu produsen tahu di Dukuh Banjarsari Desa Leses Kecamatan Manisrenggo Klaten, dia mengaku sehari dia biasa menggiling 1 kuintal kedelai untuk dibuat menjadi tahu. Meski harga bahan bakunya naik, dia tidak bisa menaikan harga tahu lantaran takut pembelinya akan lari. Untuk mensiasatinya dia mengurangi ketebalan tahu. Dari yang biasanya 3 sentimeter menjadi 2 sentimeter. Hal ini dia lakukan guna menekan angka kerugian.

Dikatakan, kenaikan harga kedelai ini sangat menyulitkan kami. Sebab kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu. Kalau mau menaikkan harga pasti konsumennya akan protes dan tidak mau membeli. Sementara kami juga akan rugi seandainya harga masih tetap. Karena itu, pihaknya hanya mengurangi ketebalan tahunya saja. Sedangkan untuk besar kecilnya tahu disesuaikan dengan permintaan.

Menurut penuturan beberapa petani di wilayah Kecamatan Trucuk dan Cawas, serangan hama tikus mulai bermunculan dalam beberapa pekan terakhir ini. Tanaman yang diserang pada bagian batang tanaman dipangkas (digigit) sehingga tanaman layu dan mati. Padahal, katanya. tahun-tahun sebelumnya tikus jarang menyerang tanaman kedelai. Hama yang sering menyerang hanya belalang dan ulat daun. "Akibat serangan hama tikus ini membuat para petani gelisah. Karena, serangan tikus sulit didekteksi, lantaran bisa menyerang kapan saja, sore, malam, bahkan siang hari pun mengganas. "Gropyokan pun sulit dilakukan, lantaran tikus bersumbunyi di lubang-lubang maupun tumpukan jerami," ungkap Harjo, petanmi di wilayah Kecamatan trucuk.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Klaten, Ir. Joko Siswanto menyatakan, adanya informasi kegelisahan petani kedelai terkait dengan serangan hama tikus tersebut, petugas dari dinas pertanian akan melakukan pengecekan. Menurutnya, untuk mengantisipasi serangan hama tikus pada tanaman kedelai, Dinas telah menyiapkan umpan yang paling efektif terhadap serangan hama tersebut. Sehingga panen kedelai yang ditargetkan tahun ini 4.100 hektar lahan kedelaI PANEN HARUS TERCAPAI. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved