BOYOLALI-INDEPNews; Kendati
harga kebutuhan pokok (Sembako) di Boyolali masih relatif stabil. Namun,
masyarakat setempat diminta tidak melakukan aksi borong atau panic buying
Sembako dalam jumlah besar. Hal tersebut dikemukakan Kabid Perdagangan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali Parwoto dalam pantauan di
sejumlah pasar di Boyolali, Selasa (31/7) tadi pagi.
"Harga Sembako di pasaran saat ini cukup stabil dan tidak ada kenaikan harga yang mencolok. Dari pantauan yang kami lakukan dua hari sekali, tidak ada kenaikan yang mencolok, semuanya masih stabil,” terang dia.
Selain itu persediaan Bulog Surakarta menurut dia cukup aman, mencapai 78.000 ton. Sehingga untuk harga beras saat ini cukup stabil, yakni Rp 8 ribu untuk beras jenis C 4 dan Rp 8.500 untuk jenis membramo.
Menurut dia, untuk komuditas lainnya juga cukup stabil. Harga gula pasir sampai saat ini terpantau di kisaran Rp 10 ribu per kilogram sampai Rp 11 ribu per kilogram. "Harga tersebut masih cukup stabil karena sat ini mulai musim panen tebu di sejumlah wilayah eks Karesidenan Surakarta," imbuhnya.
Sedangkan untuk harga minyak goreng, pantauan dinas setempat mencapai kisaran Rp 12 ribu hingga 13 ribu per kilogram. "Kalau operasi pasar, baru akan kami lakukan jika harga mengalami kenaikan sebesar 15-20 persen. Selain itu operasi pasar juga baru dilakukan jika terjadi kelangkaan barang di pasaran. Lantaran saat ini dua hal tersebut belum terjadi," jelasnya.
Terpisah, Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan, jika kondisi menuntut adanya operasi pasar, maka pihaknya menyiapkan operasi pasar pada saat menjelang lebaran. Untuk penyelenggaraannya, akan bekerjasama dengan Bulog seta instansi terkait.“Boyolali memang surplus beras, tapi mau bagaimana lagi karena soal harga yang menentukan itu pasar,” katanya. (Nal)
"Harga Sembako di pasaran saat ini cukup stabil dan tidak ada kenaikan harga yang mencolok. Dari pantauan yang kami lakukan dua hari sekali, tidak ada kenaikan yang mencolok, semuanya masih stabil,” terang dia.
Stabilnya harga Sembako terutama beras kata dia,
dikarenakan Boyolali merupakan wilayah surplus beras. Malah hasil panen akhir
2011 lalu, hasil panen padi di Boyolali cukup besar, ditambah hasil panen awal
tahun 2012 juga cukup bagus.
Selain itu persediaan Bulog Surakarta menurut dia cukup aman, mencapai 78.000 ton. Sehingga untuk harga beras saat ini cukup stabil, yakni Rp 8 ribu untuk beras jenis C 4 dan Rp 8.500 untuk jenis membramo.
Menurut dia, untuk komuditas lainnya juga cukup stabil. Harga gula pasir sampai saat ini terpantau di kisaran Rp 10 ribu per kilogram sampai Rp 11 ribu per kilogram. "Harga tersebut masih cukup stabil karena sat ini mulai musim panen tebu di sejumlah wilayah eks Karesidenan Surakarta," imbuhnya.
Sedangkan untuk harga minyak goreng, pantauan dinas setempat mencapai kisaran Rp 12 ribu hingga 13 ribu per kilogram. "Kalau operasi pasar, baru akan kami lakukan jika harga mengalami kenaikan sebesar 15-20 persen. Selain itu operasi pasar juga baru dilakukan jika terjadi kelangkaan barang di pasaran. Lantaran saat ini dua hal tersebut belum terjadi," jelasnya.
Terpisah, Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan, jika kondisi menuntut adanya operasi pasar, maka pihaknya menyiapkan operasi pasar pada saat menjelang lebaran. Untuk penyelenggaraannya, akan bekerjasama dengan Bulog seta instansi terkait.“Boyolali memang surplus beras, tapi mau bagaimana lagi karena soal harga yang menentukan itu pasar,” katanya. (Nal)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !