![]() |
| Gambar
kubangan badan jalan di berepa ruas jalan, seperti di depan Kantor Polsek Karangnongko, dan depan Kantor Kecamatan yang bisa mengakibatkan kecelaan (Foto : Sumanto) |
KLATEN-INDEPNews ; Meski sudah dilaporkan, jalan raya jalur wilayah
Kecamatan Karangnongko arah ke obyek wisata Deles Indah, Kecamatan Kemalang
tepatnya mulai ruas jalan raya Desa Demak Ijo, Karangnongko ke arah obyek
wisata Deles, Kemalang, Klaten rusak parah dan belum diperbaiki. Kondisi
demikian dikeluhkan warga dan pengguna jalan, karena tingkat kerusakannya membahayakan
pengguna jalan dan warga. Terlebih jika turun hujan, lubang tersebut tidak
kelihatan karena tertutup air dan bisa menyebabkan kecelakaan lalulintas.
"Jalur
mulai dari Desa Demak Ijo sampai wilayah Kecamatan Kemalang, ruas jalan
banyak berlubang. Kondisi jalan tersebut
sudah membahayakan pengguna jalan terutama bagi pengguna jalan yang menggunakan
sepeda motor dari luar daerah yang tidak hafal dengan medan jalan. Karena jika motor sampai masuk
ke lubang yang besar dan dalam bisa jatuh," ungkap seorang pengguna jalan,
Saeminto, warga wilayah Kecamatan Karangnongko, Rabu (1/8).
Diungkapkan,
kerusakan jalan itu dikarenakan jalur alternatif setempat sering dilalui truk
pengangkut bahan golongan C (pasir dan batu-red) dari kawasan Kali Woro,
Kemalang, Lereng Gunung Merapi. Selain itu, juga sering dilalui kendaran besar
lainnya yang sarat dengan muatan yang tak sesuai dengan klas jalan. "Jalan
ini masuk kelas jalan III C, tapi sering dilalui kendaraan berat sehingga jalan
mudah rusak," ungkap dia.
Menurut
Haryono, warga yang lain, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan
lalulintas, jalan yang berlubang oleh warga ditutup dengan drum bekas dengan
ditancapkan tongkat berbendera, dan yang berkubang ditutup dengan tanah. Namun,
kata dia, cara itu tidak efektif karena tidak dapat bertahan lama. Karena, jika
turun hujan timbunan tanah itu hanyut tergerus air dan jalan kembali berlubang.
Kendati demikian, sejauh ini belum dilakukan perbaikan oleh pihak instansi
terkait. Sementara perbaikan yang dilakukan warga dengan cara menambal lubang
dengan tanah dan semen sifatnya hanya sementara.
"Kami
tidak tahu kenapa pemerintah tidak segera memperbaiki jalan yang rusak. Padahal
jalur alternatif arus lalulintasnya sangat ramai dan juga dilalui oleh
kendaraan yang bukan kelas jalannya," kata Wododo warga desa Karangnongko
yang mengaku setiap hari melihat lalu lalang truk pengangkut bahan galian
golongan C diwilayah setempat.
Menurut
dia, perbaikan yang dilakukan warga tidak dapat mengantisipasi terjadinya
kecelekaan lalulintas. Pasalnya, perbaikan yang dilakukan warga tidak dapat
bertahan lama. "Yang jelas kalau hanya ditambal pada bagian yang berlubang
saja, jalan itu masih tetap berbahaya," tambah dia.
Sehubungan dengan
hal tersebut, pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut
sebelum ada korban kecelakaan lalulintas di sepanjang jalur tersebut bertambah
banyak. Pasalnya, para pengguna jalan baik sepeda motor maupun mobil sangat
mengeluhkan banyaknya lubang di jalan tersebut. "Warga sudah melakukan
upaya agar pemerintah segera memperbaikinya, tetapi hingga sekarang belum
dilakukan perbaikan," tandas dia lagi.
Sementara
itu, Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Juwito mengungkapkan,
mulai sekarang sebagian sudah mulai diperbaiki, khusus untuk jalan ada yang kegiatan peningkatan, namun
ada yang masuk pemeliharaan rutin. Seperti jalan Lingkar, Kecamatan Delanggu,
sebagian titik peningkatan sudah rampung. Sedangkan untuk pemeliharaan, seperti
ruas jalan Wonosari ke Juwiring lewat Desa Jelobo telah selesai.
Diharapkan,
sebelum Lebaran jalan di wilayah Klaten semua sudah baik, sehingga para pemudik
tak sungkan menggunakan jalur jalan alternatif. "Jalan raya yang
dikerjakan Pemprov juga telah selesai, seperti Jalan Raya Cawas-Pedan,"
tambahnya. (Anto)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !