Pipa Saluran BBM Bocor, Pertamina Evaluasi Sistem Pengamanan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , » Pipa Saluran BBM Bocor, Pertamina Evaluasi Sistem Pengamanan

Pipa Saluran BBM Bocor, Pertamina Evaluasi Sistem Pengamanan

Ditulis Oleh redaksi Rabu, 08 Agustus 2012 | 00.02

KLATEN-INDEPNews; Pasca kasus kebocoran pipa penyuplai bahan bakar minyak (BBM) di Desa Jebog, Kecamatan Karanganom, Klaten, mendapat respon langsung dari PT. Pertamina. Selasa (7/8) pihak Pertamina langsung menerjunkan tim ke lapangan. Selain itu, badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mengevaluasi sistem pengamanan terhadap pipa penyuplai BBM.

Asisten Manajer Eksternal Relation Pemasaran BBM Retail Region IV Heppy Wulansari, kebocoran pipa penyuplai BBM yang terjadi di Klaten bukan pertamakali. Sebab, pada Juni 2011 silam juga terjadi kebocoran di wilayh Kecamatan Tulung.

Menurutnya, kalau dilihat jenis kasusnya ada kesamaan yang ditemukan tim yang terjun ke lapangan. Yakni di sekitar lokasi ditemukan ada kran dan klem yang diduga menjadi alat untuk melakukan pencurian BBM.

Dengan beberapa kesamaan bukti yang ditemukan membuat pertamina kembali melakukan evaluasi terkait dengan sistem pengamanan. Khususnya pada pipa penyuplai BBM yang berada di permukaan tanah seperti di atas sungai. Sebab posisi itu rawan terjadi pencurian.

Menurutnya, kasus  yang terjadi kemarin sebagai contohnya. Pipa yang bocor ternyata tak jauh dari pipa yang terlihat dari permukaan tanah. Kendati belum ada kepastian tentang penyebab bocornya pipa, namun tak ada salahnya evaluasi pengamanan dilakukan.

Lebih lanjut Heppy menjelaskan, evaluasi internal dirasa perlu agar kasus kebocoran yang terjadi pada pipa penyuplai BBM tidak terulang. Sedangkan untuk hubungan secara ekternal pihaknya tentu akan semakin meningkatkan koordinasi dengan kepolisian setempat agar membantu pengamanan fasilitas milik pertamina.

Sebab, tambah dia, karena infrastruktur milik pertamina merupakan obyek vital. Maka perlu mendapat perhatian khusus. Sehubungan itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat sekitar agar proaktif melaporkan jika ada indikasi pencurian atau perusakan terhadap pipa dan sarana pertamina lainnya.

Diungkapkan, kebocoran pada pipa penyuplai BBM sudah selesai ditangani petugas teknis yang diterjunkan pertamina. Diperkirakan pada Selasa sore pengelasan dan penambalan kebocoran sudah selesai dilakukan. Karena itu, suplai BBM ke Depot Pertamina di Teras, Boyolali dapat kembali normal.

Pihaknya menjamin untuk stok BBM di depot tersebut tidak akan kurang. Sehingga masyarakat tidak perlu panik. Terkait dengan kasus tersebut Polres Klaten masih terus melakukan pendalaman kasus. Hingga saat ini belum dapat disimpulkan apakah kasus tersebut mengarah pada tindakan kriminal atau kejadian biasa.

Menurut Kabag Ops Kompol Edi Wibowo, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja mengatakan, pihaknya masih terus mengembangkan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian akan menjadi petunjuk dalam mengembangkan kasus tersebut.

Seperti diketahui, pipa Pertamina dari Depot Rewulu ke Depot Boyolali yang melewati Dukuh Pondok Desa Jeblok Karanganom Klaten diketahui bocor. Diduga kebocoran tersebut terjadi karena adanya usaha pencurian BBM yang dikirim melalui pipa tersebut. Karena, disekitar pipa yang bocor ditemukan kran dan klem yang menempel pada pipa yang kebocoran.

Kebocoran kali tersebut pertama diektahui oleh Sofyan Effendi (60) warga setempat. Saat itu, sekitar pukul 09.00 WIB, saksi ketika akan ke sawah terkejut melihat bibit padinya yang mati mendadak. Setelah diperiksa, ternyata air disekitar sawahnya tercemar dengan BBM.

Ternyata minyak yang mencemari air tersebut berasal dari pipa pertamina yang bocor. Atas kejadian tersebut, saksi Sofyan langsung melapor ke kantor desa setempat. Namun, lantaran tanggapan yang didapat kurang serius, Sofyan kemudian mendatangi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Boyolali.

"Akibat peristiwa tersebut, saya rugi hingga ratusan ribu rupiah. Sebab, benih padi yang baru berumur beberapa hari mati karena air yang tercemar," ujarnya. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved