Pemerintah Tidak Konsisten Program Relokasi Pedagang dan Agen Bus 'Gagal' INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Pemerintah Tidak Konsisten Program Relokasi Pedagang dan Agen Bus 'Gagal'

Pemerintah Tidak Konsisten Program Relokasi Pedagang dan Agen Bus 'Gagal'

Ditulis Oleh redaksi Rabu, 05 September 2012 | 13.10

Terlihat, pekerja kebut pekerjaan kios darurat (Foto : Sumanto)
KLATEN-INDEPNews ; Program Relokasi para pedagang dan agen bus di Terminal Induk Jonggrangan, Klaten Utara, yang direncanakan awal bulan September 2012 gagal dilaksanakan. Sebab, meski pengerjaan pembangunan kios darurat dikebut, namun hingga tanggal 1 September belum juga selesai. Kios darurat berlokasi di belakang terminal tersebut sedianya untuk memindahkan para pedagang dan kios agen bus yang sebelumnya menghuni di lokasi terminal.

"Masa tempat usaha darurat belum ada, kami disuruh meninggalkan atau mengosongkan tempat usaha ini," ungkap Budhi (36), seorang pedagang kelontong, Selasa (4/9).

Dikatakan, kenyataan pemerintah tidak konsisten. Sebab, pembangunan kios darurat yang kini sedang dikerjakan tidak representatif. Kondisi kios tak layak untuk ditempati untuk usaha. Karena, ruangan yang terlalu sempit, beberapa fasilitas yang dibutuhkan agen untuk kelancaran dalam melayani pembelian tiket juga belum terpasang. Menurutnya, selain instalasi listrik dan telephon yang belum terpasang, pihaknya khawatir sempitnya kios akan mengganggu kenyamanan calon penumpang.

Ungkapan serupa disampaikan oleh Pardi (41), dia menilai pembangunan kios tersebut terkesan dilakukan asal-asalan dan seadanya. Sempitnya ruangan kios darurat yang disediakan membuat Pardi harus memutar otak untuk meletakkan barang dagangannya. Disebutkan, yang menjadi persoalan, kalau barang dagangan terbatas, para pedagang/agen bus akan kesulitan melayani pembeli.

"Kalau pelanggan barang bawaannya banyak, kami kebingungan mau diletakkan dimana,” tambah dia.

Sementara itu, menurut Kepala Cipta Karya DPU Klaten, Ahmad Wahyudi, tertundanya penyelesaian pembangunan kios darurat tersebut diakuinya. Sementara ini, rekanan pelaksana proyek minta perpanjangan waktu hingga untuk menyelesaikan pembangunan lokasi darurat.

“Lantaran situasi Lebaran membuat pengerjaan kurang maksimal sehingga pelaksana minta pengunduran jadwal. Setelah lapak selesai dibangun, terminal bisa ditutup” tandas dia. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved