 |
| Warga Tegalsari sedang bergotong royong mencari barang berharga dan membersihkan puing-puing tiga rumah warga yang ludes terbakar (Foto : Armin) |
SUKOHARJO-INDEPNews ; Kebakaran
hebat kembali terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Kali ini terjadi di Dukuh
Sabrang, Desa Tegalsari, Kecamatan Weru. Tiga rumah warga, ludes jadi
abu setelah diamuk si jago kerah pada Sabtu (1/9) malam.
Kebakaran yang sempat mengejutkan dan membuat panik warga itu, nyaris memakan korban jiwa. Korban yang rumah ludes terbakar, Prawito (70) yang sakit lumpuh lama, malam itu tinggal sendirian, ditinggal istri dan anaknya jagong. Beruntung, saat itu warga langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), dan langsung menggotong korban keluar rumah.
Keterangan yang berhasil dihimpun Independent News Online, Minggu (2/9) , kebakaran yang diduga konseleting arus pendek listrik, berkobar begitu cepat. Hanya dalam sekejap, api meluluh lantakan tiga bangunan rumah semi permanen dan rumah papan milik Bardiyo (65), Prawito (70) dan Suyitno (63) semuanya warga Dukuh Sabrang RT 01 RW I Desa Tegalsari.
Menurut saksi mata Suyatmin (35) dan Harmoko (55) keduanya warga Sabrang, Tegalsari mengatakan, Sabtu malam Minggu, sekitar jam 18.30 WIB dia mendadak terkejut mendengar sura gemuruh. Kedua saksi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter, begitu keluar rumah melihat korbaran api.
Seketika itu, keduanya berteriak minta tolong seraya menabuh kentongan titir bertalu-talu. Dalam sekejap warga berdatangan berusaha memadamkan api degan menyiramkan air dan pohon pisang. Sementara itu, beberapa warga menyelamtakan Prawito yang menderita sakit lumpuh digotong keluar rumah.
Mesi berusaha dipadamkan, papar Harmoko, kobaran api semakin membesar. Untuk menghindari agar kobaran api merambat ke rumah warga lain, tiga rumah yang terbakar dirobohkan. Meski tiga mobil pemadam kebakaran Pemkab Sukoharjo datang di lokasi kemabaran, tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, jalan masuk ke lokasi sangat sempit, sehingga mobil tidak bisa masuk.
Camat Weru Heru Indarjo ketika dikonfrimasi membenarkan, kejadian kebakaran tiga rumah warga Desa Tegalsari. Menurut keterangan, saat kejadian rumah keadaan kosong ditinggal pergi jagong orang punya hajatan. Sementara anak-anak melihat pertunjukan wayang kulit.
Beruntung, saat korban Prawito yang menderita sakit lumpuh berhasil diselamatkan warga. Saat kejadian, korban berada di rumah sendirian. Akibat kejadian tersebut jumlah kerugian sekitar Rp 120 juta, karena tiga bangunan rumah ludes tebakar, termasuk seluruh isi rumah, paparnya. (Armin)
Kebakaran yang sempat mengejutkan dan membuat panik warga itu, nyaris memakan korban jiwa. Korban yang rumah ludes terbakar, Prawito (70) yang sakit lumpuh lama, malam itu tinggal sendirian, ditinggal istri dan anaknya jagong. Beruntung, saat itu warga langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), dan langsung menggotong korban keluar rumah.
Keterangan yang berhasil dihimpun Independent News Online, Minggu (2/9) , kebakaran yang diduga konseleting arus pendek listrik, berkobar begitu cepat. Hanya dalam sekejap, api meluluh lantakan tiga bangunan rumah semi permanen dan rumah papan milik Bardiyo (65), Prawito (70) dan Suyitno (63) semuanya warga Dukuh Sabrang RT 01 RW I Desa Tegalsari.
Menurut saksi mata Suyatmin (35) dan Harmoko (55) keduanya warga Sabrang, Tegalsari mengatakan, Sabtu malam Minggu, sekitar jam 18.30 WIB dia mendadak terkejut mendengar sura gemuruh. Kedua saksi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter, begitu keluar rumah melihat korbaran api.
Seketika itu, keduanya berteriak minta tolong seraya menabuh kentongan titir bertalu-talu. Dalam sekejap warga berdatangan berusaha memadamkan api degan menyiramkan air dan pohon pisang. Sementara itu, beberapa warga menyelamtakan Prawito yang menderita sakit lumpuh digotong keluar rumah.
Mesi berusaha dipadamkan, papar Harmoko, kobaran api semakin membesar. Untuk menghindari agar kobaran api merambat ke rumah warga lain, tiga rumah yang terbakar dirobohkan. Meski tiga mobil pemadam kebakaran Pemkab Sukoharjo datang di lokasi kemabaran, tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, jalan masuk ke lokasi sangat sempit, sehingga mobil tidak bisa masuk.
Camat Weru Heru Indarjo ketika dikonfrimasi membenarkan, kejadian kebakaran tiga rumah warga Desa Tegalsari. Menurut keterangan, saat kejadian rumah keadaan kosong ditinggal pergi jagong orang punya hajatan. Sementara anak-anak melihat pertunjukan wayang kulit.
Beruntung, saat korban Prawito yang menderita sakit lumpuh berhasil diselamatkan warga. Saat kejadian, korban berada di rumah sendirian. Akibat kejadian tersebut jumlah kerugian sekitar Rp 120 juta, karena tiga bangunan rumah ludes tebakar, termasuk seluruh isi rumah, paparnya. (Armin)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !