![]() |
| Petugas Sat Pol PP Saat menertibkan baliho liar |
"Karena keterbatasan personel, penertiban baliho dan reklame itu kami lakukan dalam seminggu satu kali. Penertiban itu kami utamakan di jalan protokol dan Jalan Jogja-Solo terlebih dahulu," ungkap Kasi Ops dan Pengendalian Lapangan Sat Pol PP Klaten Bambang Saptono, Kamis (3/10).
Dikatakan dia, penertiban yang dimulai dari wilayah Tegal Gondo hingga Prambanan itu hampir setiap diadakan operasi selalu ada terus. "Walaupun ada yang izin juga kalau masangnya tidak tepat, tetap kami tertibkan. Sebab sudah ada peraturannya," tegasnya.
Selain berhasil menertibkan baliho serta reklame yang bertebaran di pinggir jalan raya, Sat Pol PP Klaten juga menertibkan pedagang kaki lima yang menggelar dagangan di trotoar jalan.
"Sesuai peraturan yang ada ditrotoar boleh, tapi ada kesepakatan/kebijakan kepada para pedagang yaitu mulai dari pukul 15.00 sore hingga pukul 06.00 pagi. Tapi itu pun harus bongkar pasang. Di alun-alun sama di trotoar jalan sama," katanya.
Ditambahkan Bambang, melakukan penertiban kepada pedagang kaki lima tersebut dilakukan dengan cara pendekatan dan pemberitahuan lewat surat. Apabila, dikasih kebijakan masih nekat tempat jualannya dibawa ke kantor Sat PP.
"Ya, jelas toleransi kepada mereka, toh mereka juga mencari nafkah buat keluarganya. Tapi kalau sudah dikasih kebijakan mereka nekat, terpaksa kami angkut. Tetapi setelah diangkut ke kantor apabila mau diambil juga boleh, tetapi ada surat yang ditandatangani oleh pedagang bahwa tidak akan mengulangi lagi yang diketahui oleh ketua paguyuban pedagang kaki lima," tandasnya.
Dia berharap, pemasangan baliho partai maupun produk tidak ditempel di pohon, ditiang listrik maupun difasilitas umum.
"Yang jelas walaupun dari partai juga kalau tidak tepat dalam memasang tetap kami copot," ujar dia.
Sementara itu, pedangang kaki lima seperti Hik dan pedangang lotes (rujak) di lingkungan Alun-alun Klaten yang menjajakan dagangan disiang hari terlihat kalang kabut melihat petugas Sat Pol PP datang dilokasi.
"Ya, memang kalau siang tidak boleh dagang disini, kalau ada petugas mendingan pergi saja," cetus pedagang lotes Nuryanto asal daro Rowo Jombor itu. (jko)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !