Bisnis Maritim Sulit Bersaing dengan Singapura, Indonesia Harus Mengikuti Teknologi INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Bisnis Maritim Sulit Bersaing dengan Singapura, Indonesia Harus Mengikuti Teknologi

Bisnis Maritim Sulit Bersaing dengan Singapura, Indonesia Harus Mengikuti Teknologi

Ditulis Oleh redaksi Jumat, 21 Maret 2014 | 06.13

JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla berbicara dalam seminar “Prospek Ekonomi Maritim di Mata Pemimpin Nasional Mendatang,” Kamis (20/3). Dalam pidatonya, JK menyampaikan bahwa bisnis maritim di Indonesia bisa berkembang bila terus mengikuti kemajuan teknologi. Juga, kata dia, jangan selalau melihat ke belakang.

Melihatlah ke depan, ajak JK. Dalam acara yang diadakan oleh Ocean Week, media bisnis maritim, JK menyatakan bahwa di bidang bisnis maritim, Indonesia sulit bersaing dengan Singapura karena industrinya kurang maju dalam hal teknlogi.

"Kenapa kita tak bisa melawan Singapore? Karena mereka full teknologi, sementara kita mau mengimbanginya dengan tenaga manual. Mana bisa?" Ujar JK dihadapan hadirin juga ekonom senior Profesor Emil Salim yang juga menjadi pembicara.
JK menjelaskan bahwa kapal-kapal bermuatan 4000 kontainer bisa dibongkar dalam 10 jam di Singapura, sementara di Indonesia butuh 2 hari.

"Di Singapore bongkar 4000 kontainer bisa 10 jam, di Tanjung Priok 2 hari," jelas JK. "Bagaimana mau bersaing?"

Untuk itu, JK mengajak para hadirin yang merupakan pengusaha di bidang bisnis maritim untuk melihat ke depan. Artinya, mengikuti terus perkembangan teknologi. Menurutnya, karena terus melihat sejarah, bisnis kelautan yang meliputi bisnis bongkar muat, kargo, penangkapan ikan dan lainnya tak bisa berkembang dan bersaing.

JK pun bercerita bahwa dirinya pernah menerima keluhan dari beberapa pengelola pelabuhan. Umumnya, mereka mengeluhkan bahwa makin sedikit kapal yang berlabuh. JK punya jawabannya sendiri atas permasalahan itu.

"Pernah saya diprotes orang Sabang. Katanya dulu banyak kapal singgah di sana. Saya katakan, eh sekarang kapal-kapal itu besar-besar. Tak perlu ambil air di Sabang. Lagipula mending ke Singapore yang pelabuhannya jauh lebih baik," kata JK disambut tawa hadirin.

Jangan terus membanggakan sejarah yang mengatakan bahwa Indonesia itu negara maritim yang kuat, kata JK. Sekarang semua jenis kemajuan bergantung pada teknologi tinggi. JK bercerita kalau dengan teknologi, satu orang bisa angkat 20 ton barang, sementara tanpa itu 200 orang harus dikerahkan.

Di akhir acara ada yang bertanya bahwa mengapa di Indonesia banyak penangkapan ikan secara ilegal. Penanya tersebut pun meminta solusi pada JK. Menanggapi ini, JK punya jawaban yang menarik.

"Itu namanya ada rezeki tidak kita ambil, ya diambil orang," hadirin pun tertawa lepas sembari bertepuk tangan. "Ya kita tidak bisa tangkap, orang lain tangkap karena teknologinya lebih bagus. Listrik aja kita susah, bagaimana mau menyimpan tangkapan? Mau salahkan siapa?" selorohnya. [HA] 
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved