![]() |
| Fadjroel Rachman (Ketua Umum Partai Golput) |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Fadjroel Rachman yang selama ini dianggap
sebagai "Ketua Umum Partai Golongan Putih" dengan tegas menyatakan
mendukung Jokowi sebagai Capres 2014. Golput mendukung perubahan melalui
Jokowi.
"Tugas
pertama Jokowi dari Golput adalah mencari 13 aktivis yang hilang. Kalau sudah
mati atau dibunuh, di mana kuburannya. Ini harus diungkap ke publik,"
tegas Fadjroel Rachman kepada wartawan di Jakarta Kamis (20/3).
Fadroel
masih ingat, pada 6 Juli 2004, dia berdebat sengit dengan Arief Budiman, yang
kala itu dianggap sebagai tokoh reformasi, sekaligus sebagai "ketua
umum" Partai Golput.
Arief
memilih mendukung SBY, sedangkan Fadrjoel memilih golput, tidak memilih, karena
tidak mau melanggengkan kekuasaan penindas. "Tahun 1998, kami dialog
dengan SBY di Kampus UI, SBY itu tidak punya konsep reformasi," ungkapnya.
Fadjroel
yakin, kini Arief Budiman menyesal mendukung SBY, karena terbukti tidak membawa
perubahan. Pemilu 2004 juga menjadi dagelan, munculnya para pelawak di DPR, dan
sosok tidak jelas asal-usul seperti Angelina Sondakh dan Nazarudin, keduanya
sudah menjadi narapidana korupsi.
"Tahun
2014, Golput harus merebut kekuasaan, mulai dari dewan hingga eksekutif, yaitu
dengan mendukung sosok yang dipercaya yaitu Jokowi. Tidak ada keraguan, kita
dukung Jokowi," katanya.
Fadjroel,
adalah aktivis sosial, yang sejak mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB),
telah ditindas Soeharto. Fadjroel bersama sejumlah aktivis ITB, unjuk rasa
menolak kedatangan Mendagri Rudini ke Kampus ITB, dikenal sebagai
"Peristiwa 5 Agustus."
Akibat
unjuk rasa itu, Fadjroel dipecat sebagai mahasiswa ITB, kemudian diadili,
"dibuang" ke Nusakambangan. Rombongan aktivis yang dipecat dan
diadili, Fadjroel, Jumhur Hidayat, Enin Supryanto (Ang Chiang Ning), Bambang
Sugianto dan Arnold Purba (kini sudah almarhum). Mereka dibela oleh Adnan
Buyung Nasution cs dari YLBHI.


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !