![]() |
Puing - puing rumah yang ambruk akibat tanah longsor |
WONOGIRI - INDEPNEWS.Com
: Masyarakat
korban bencana banjir dan tanah longsor di wilayah kabupaten Wonogiri, kerja
keras membersihkan rumahnya. Terlihat, warga masih sibuk membersihkan lumpur
dan benda-benda di rumahnya. Para korban banjir, terlihat membersihkan lumpur
dan alat rumah tangga.
Berdasarkan perhitungan sementara, bencana alam tanah
longsor dan banjir yang melanda Wonogiri, Selasa (25/3) selain menelan korban
dua nyawa dan sejumlah warga luka luka. Disamping itu, bencana tanah longsor
dan banjir juga menimbulkan kerugian material, cukup besar.
Perhitungan sementara, kerugian bencana alam tanah
longsor di Manyaran, dari perhitungan kasar kami taksir mencapai sekitar Rp 400
juta lebih. Sementara untuk kerugian
banjir di Selogiri, mengakibatkan kerugian sekitar Rp 1,1 miliar. Sehingga
total kerugian bencana di Wonogiri, mencapai Rp 1,5 miliar, papar Ketua BPBD
Wonogiri Muhamad Ainur Ridho, Rabu (26/3).
Banyaknya kerugian bencana banjir di Selogiri, karena
menimpa delpaan desa. Sementara, jumlah rumah yang terendam air sebanyak 316 KK
dan lahan pertanian mencapai 80 Ha.
Berdasarkan, data jumlah rumah yang terendam banjir
mencapai 316 Ha, berada di delapan desa. Sebagai rincian, di Dusun Nanggan RT
2,3,4/ RW 1 Desa Gemantar sebanyak 150 KK, Josutan RT3/RW2 Kelurahan Kaliancar
40 KK, Dusun Brajan RT1/RW5 Kelurahan Kaliancar 23 KK dan Dusun Karang Tengah RT2/RW2 Desa Singodutan 45
KK.
Selanjutnya, Dusun Ringinom RT1/RW2 Desa Jaten 3 KK, Dusun
Gumpang RT 2, 3 / RW6 Desa Jaten 10 KK, Dusun Mantenan, Desa Selogiri 17 KK,
Dusun Brangkalan RT1/RW10 Desa Jaten 22 KK dan di Dusun Pulosari, Desa Jaten
sebanyak 6 KK.
Camat Selogiri Bambang Haryanto saat dihubungi
melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya kini sudah menginventarisasi
kerugian akibat banjir di delapan desa yang terjadi pada Selasa (25/3) kemarin
akibat meluapnya Sungai Tekaran.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !