![]() |
Kantor Kesyahbandaran Kodya Samarinda Kalimantan Timur (Abdi/Jaya) |
SAMARINDA - INDEPNEWS.Com : Tingkat
animo masyarakat terjun ke profesi pelaut merupakan suatu kewajiban untuk
mengubah nasib untuk masa depannya, mengapa tidak dengan propfesi tersebut
secara otomatis dapat meningkatkan taraf hidup yang layak untuk pribadi serta
keluarganya.
Tetapi apa lacur segelintir oknum melihat celah tersebut untuk menambah
pundi - pundi penghasilan dengan kesempatan tersebut untuk menambah isi kantong
para calon pelaut bahkan dengan mengganti buku pelaut yang sudah sepatutnya diganti.
Hal tersebut diungkapkan beberapa para pelaut yang biasa nongkrong di
seputaran kantor Syahbandar jalan Yos Sudarso Samarinda, di saat wartawan menyambangi
tempat tersebut salah satu pelaut Subair mengatakan kepada wartawan. “Kami
hanya ingin tahu berapa sebenarnya harga dasar buku pelaut, karena harga buku
pelaut yang ditetapkan di kantor Syahbandar Samarinda yaitu Rp. 500.000 sampai
dengan Rp. 600.000,
Yang jelasnya kami sebagai pelaut minta kejelasan dari Dinas Perhubungan
Laut sepatutnya ditetapkan harga standar nasional, mengingat untuk rekan
menjadi pelaut mengurus sertifikat sangat besar biayanya, belum sertifikat
seperti ANT-D, SCRB serta penunjang lainnya bisa sampai nominal Rp.10 Juta,
belum lagi karena ada masa perbaharuan lagi, sepertinya rekan - rekan pelaut
dipencundangi, apalagi gaji para pelaut di Samarinda khususnya belum ada
standarisasi yang jelas,” urainya.
Lain halnya yang diungkapkan Udin salah satu perwira di tempat yang sama. “Duh..
berbicara masalah profesi pelaut bagaikan benang kusut yang tak ada ujung pangkalnya,
sepertinya kita hanya dijadikan obyek penderita oknum Syahbandar, yang
sepatutnya sebagai bapak pelaut seakan hanya ocean belaka.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !