![]() |
Tanpak rumah yang ambruk akibat tanah longsor |
WONOGIRI - INDEPNEWS.Com
: Memasuki
akhir bulan Maret 2014, wilayah Kabupaten Wonogiri, dikoyak bencana alam
bertrubi-tubi. Hampir dalam waktu bersamaan, terjadi musibah tanah longsor dan
bencana banjir.
Banjir terjadi di Kecamtan Selogiri, mengakibatkan
enam desa terendam. Bahkan, akibat banjir warga sempat menyegel pintu masuk
sebuah pabrik karena dinilai sebagai penyebab banjir. Sementara, bencana tanah
longsor terjadi di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, mengakibatkan dua nyawa
melayang.
Dua korban tanah longsor di Dusun Timoyo, Desa Bero,
Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, yang merupakan pasangan suami istri,
Suwar (70) dan Tini (65) telah dievakuasi oleh warga sekitar dibantu TNI, Polri
dan SAR.
Saat ditemukan, pasangan kakek dan nenek tersebut
dalam kondisi tewas tertimbun reruntuhan rumah dan timbunan tanah. “Saat
ditemukan keduanya saling berdekapan, Mas, di dalam kamarnya,” ujar Sakir,
warga Dusun Posong, Desa Bero, Manyaran, Senin (25/3).
Korban diketemukan sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian
tanah longsor yang menimpa Dusun Timoyo terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Sebelumnya, Desa Bero dan sekitarnya diguyur hujan deras.
Selain memakan korban, tiga penghuni rumah juga
mengalami luka-luka. Saat kejadian ketiga korban sempat menyelamatan diri. Tiga
korban luka yaitu, Widodo (30) dan Suharti (25) serta satu balita berusia 4
tahun. Ketiganya selamat dan hanya mengalami luka ringan saja. Rencananya,
jenazah kedua korban tersebut akan dimakamkan di pemakaman desa setempat yang
berjarak 200 meter dari lokasi longsor.
Sementara data yang dihimpun di lapangan, kejadian
tanah longsor juga menimpa beberapa dusun, di antaranya 1 rumah di Dusun
Ngonggo,1 rumah di Dusun Kopen, 1 rumah di Dusun Gembuk, dan 3 rumah di
Dusun Timoyo. Hingga berita ini diturunkan pihak, Pemerintah Desa Bero belum
bisa menghitung jumlah kerugian yang diderita oleh warga yang tertimpa bencana
alam tanah longsor. (Armin)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !