![]() |
| Gus Sholahuddin Wahid (nomor 2 dari kiri , Dewan Nasional BAKAR. Panglima Bakar, Sukmadji Indro Cahyono (nomor 3 dari kiri) [Vivi Jkw] |
JAKARTA - INDEPNEWS.Com : Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry
Kurnia Rizkiyansyah tidak mau menerima surat Barisan Keamanan Aspirasi Rakyat
terhadap Kecurangan Pemilu (disingkat BAKAR Kecurangan Pemilu).
Ferry
tidak menjelaskan alasan menolak menerima surat BAKAR, padahal Ketua/Wakil KPU
sudah membuat disposisi agar surat diteruskan kepada Ferry. "Kami sangat
kecewa pada KPU. Ini adalah indikasi KPU masih akan menjadi mesin kecurangan
Pemilu," ujar Wakil Panglima BAKAR, Irfan Riza.
Ketidakjelasan
surat BAKAR, diketahui Kamis (3/4), ketika BAKAR mendatangi KPU. Kemarin, Rabu
(2/4), BAKAR sudah menyerahkan surat pernyataan kepada KPU, yang secara resmi
diterima oleh Tata Usaha (TU), ada tanda terima.
Setibanya
di KPU, BAKAR bertanya kepada TU, bagaimana kelanjutan surat yang sudah
disampaikan sehari sebelumnya. TU mengatakan, surat sudah diteruskan ke Bagian
Protokol.
Bagian
Protokol mengatakan, surat sudah diteruskan ke Pimpinan KPU. Karena tidak
jelas, staf Pimpinan KPU yang didatangi BAKAR mengatakan, surat sudah
diteruskan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Kemudian
Sekjen mengatakan, sesuai dengan disposisi Pimpinan KPU, sudah diteruskan
kepada Komisioner, Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Supaya segera memperoleh jawaban,
BAKAR mendatangi Ferry. Namun Ferry menegaskan, ia tidak mau menangani surat
tersebut.
"Inilah
kualitas KPU, rakyat dipimpong. Selama ini, KPU adalah sarang kecurangan
Pemilu. Dengan kualitas birokrasi seperti ini, dalam Pemilu 2014 ini KPU masih
menyimpan misteri, sehingga sangat mungkin tetap sebagai sarang
kecurangan," tegas Panglima BAKAR, Sukmadji Indro Tjahjono.


Kirim surat aja harus lewat banyak tangan. Kedepannya semua bidang pemerintahan semoga bisa lebih efisien
BalasHapus