![]() |
| Warga dan petugas PDAM saat menunjukkan meteran air yang hilang (why) |
Informasi yang berhasil dihimpun, total meteran air warga yang hilang dicuri, sebanyka 14 unit. Sebelas unit di antaranya milik warga Dukuh Rekuning dan tiga di antaranya milik warga Dukuh Grenjeng. Kasus pencurian kali pertama diketahui Ngatman, 48, warga Dukuh Rekuning.
Saat itu, sekitar pukul 03.30, ia hendak menyalakan air di kamar mandi, namun tidak mengalir. Kemudian, ia keluar rumah untuk mengecek meteran air yang terpasang di halaman rumahnya. ”Saya lihat meteran airnya sudah tidak ada,” kata dia.
Menurutnya, dirinya lantas merasa penasaran dan melihat meteran air tetangga. Ternyata juga tidak ada. Banyak yang hilang, dicuri dengan dibongkar paksa. Kejadian itu selanjutnya ia laporkan ke sejumlah warga dan ketua RT untuk diteruskan ke pihak berwajib.
Ketua setempat, Prasetyo menyatakan, aksi pencurian water meter tersebut telah dilaporkan ke polisi. Setelah mendapat laporan, petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP ke rumah-rumah warga yang water meternya hilang dicuri.
”Kami juga melaporkan kasus pencurian itu ke petugas PDAM. Petugas PDAM kemudian datang dan melakukan pendataan serta menutup sambungan meteran air agar tidak bocor,” ungkapnya.
Dia mengakui, tidak ada satu pun warga yang melihat aksi pencurian water meter itu. Kebetulan, saat kejadian, tak ada warga yang melakukan ronda. Namun sehari sebelumnya, warga melihat ada dua orang pria tak dikenal mondar mandir di kampung dengan mengendarai sepeda motor.
Gerak gerik kedua orang itu mencurigakan. Mereka mondar-mandir seperti sedang melakukan survey. Tapi saat itu tidak ada warga yang menaruh curiga karena sebelumnya kondisi kampung selalu aman.
Petugas Distribusi Pengaliran PDAM Kecamatan Ampel, Ma'ruf menyatakan, pihaknya telah melakukan pendataan siapa saja warga yang meteran airnya hilang dicuri. Kerugian akibat pencurian belasan water meter tersebut mencapai Rp 7 juta. Satu sambungan meteran air senilai Rp 400 ribu. Jika ada 14 unit yang dicuri, maka kerugian yang diderita warga hampir mencapai Rp 7 juta.
Menurutnya, kasus pencurian meteran air di Dukuh Rekuning dan Dukuh Grenjeng baru terjadi kali ini. Namun sebelumnya, kasus pencurian water meter serupa telah terjadi berulang kali di wilayah Kecamatan Ampel lainnya. Antara lain di Gladagsari dan Kenteng.
Kapolsek Ampel, AKP Marjoko saat dikonfirmasi menyatakan, jajarannya telah terjun melakukan olah TKP ke lokasi. Kini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus pencurian water meter tersebut. (why)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !