![]() |
| Presiden Joko Widodo (Jokowi) [Kompas] |
Sinabung, Sumatera Utara menjadi tujuan perdana aktivitas blusukan Jokowi setelah dilantik menjadi presiden. Rencananya, Presiden Jokowi akan bertolak ke Sinabung pada pukul 07.00 WIB hari ini, Rabu (29/10) guna menemui pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
Dalam kunjungan tersebut, rencananya Jokowi akan menggunakan pesawat kepresidenan. Apabila sesuai rencana, maka perjalanan blusukan perdana Jokowi juga menjadi perjalanan pertama presiden ke-7 menggunakan pesawat kepresidenan. Melakukan perjalanan menggunakan pesawat kepresidenan kerap dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) apabila hendak menjangkau wilayah domestik.
Pesawat kepresidenan sempat menjadi polemik di awal Jokowi terpilih sebagai presiden. Muncul wacana menjual pesawat kepresidenan guna melakukan efisiensi anggaran lantaran ruang fiskal yang sempit bagi Jokowi-JK untuk melaksanakan program-programnya. Wacana ini muncul dari politisi PDIP, Maruara Sirait yang merupakan anggota Komisi XI DPR periode 2009-2014.
Berkunjung ke Sinabung, Jokowi diagendakan memberi sejumlah bantuan berupa tabungan dalam bentuk SIM Card atau Kartu SIM dalam jumlah yang belum diketahui. SIM Card tersebut layaknya kartu yang biasa digunakan untuk telepon seluler. Nomor telepon SIM Card tersebut akan menjadi nomor rekening.
Nantinya, warga korban erupsi Gunung Sinabung bisa mencairkan dana bantuan di gerai-gerai waralaba di sekitar wilayah erupsi setelah sebelumnya melihat jumlah saldo dana bantuan melalui telepon seluler.
Sebelum menggunakan sistem ini, pihak Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan telah terlebih dahulu membuka kerja sama dengan bank, perusahaan telekomunikasi, termasuk PT Pos sebagai salah satu agen yang menjadi tempat pencairan dana bantuan.
Sistem penyaluran menggunakan teknologi canggih ini nantinya akan menjadi model pemberian bantuan bagi warga miskin lainnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia bersama perbankan Tanah Air dan perusahaan telekomunikasi mengembangkan Layanan Keuangan Digital (LKD) untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan aktifitas ekonomi berbasis teknologi. Uji coba layanan ini dilakukan pada bulan Mei hingga November 2013 dan mendapat sambutan positif terutama dari masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses keuangan.
LKD adalah kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan/atau keuangan terbatas yang dilakukan tidak melalui kantor fisik, namun dengan menggunakan sarana teknologi antara lain mobile based maupun web based dan jasa pihak ketiga (agen), dengan target layanan masyarakat unbanked dan underbanked. (Sri Wiyanti/Merdeka/inc)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !