 |
| Bupati Boyolali, Seno Samodro (why) |
BOYOLALI - INDEPNEWS.Com : Sejumlah nama bakal calon (balon) bupati Boyolali sudah bermunculan dari berbagai kalangan. Setidaknya ada tujuh orang yang mengambil formulir pendaftaran balon bupati dari PDI Perjuangan. Sedangkan enam diantaranya telah mengembalikan formulir tersebut ke kantor DPC partai berlambang banteng moncong putih itu.
Di antara nama-nama tersebut, terdapat nama bupati Boyolali, Seno Samodro. Sedangkan nama-nama lainnya, antara lain Cahyo Sumarso (Dirut PDAM Boyolali), Joko Mulyono (Ketua PAC PDIP Musuk), Sujarwo (akademisi), M. Said Hidayat (Badan Pemenangan Pemilu PDIP Boyolali), dan Gombloh Sudjarwanto (Presidium Barisan Merah Putih Pengging). Sementara itu, Agus Purmanto (wabup Boyolali) batal mengembalikan formulir pendaftaran dan Kades Randusari, Satu Budiyono, hanya mendaftar untuk posisi wakil bupati.
Ditemui di rumah dinas Bupati, Seno menegaskan dirinya tidak berminat untuk menjadi Bupati Boyolali lagi. Meski demikian namanya tetap muncul dalam formulir yang dikembalikan di kantor DPC PDIP, kemarin (26/1).
”Saya tidak mengambil atau mengembalikan formulir pendaftaran,” tegasnya.
Dirinya mengklaim, namanya muncul di formulir pendaftaran lantaran diusung oleh internal partai. Hal ini atas usulan 19 pengurus anak cabang (PAC) yang ada di Boyolali. “Meskipun nanti saya dapat rekomendasi dari DPP, tetap akan saya tolak. Saya sudah lelah jadi bupati,” lanjut dia.
Disisi lain, Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto menambahkan, penjaringan bakal calon bupati sudah dilaksanakan sesuai mekanisme yang ditetapkan DPP. Disebutkan, nama Seno Samodro, Cahyo Sumarso, M. Said Hidayat, dan Joko Mulyono adalah nama-nama yang diusulkan menjadi bakal calon bupati atas usulan PAC-PAC. Empat nama itu juga menjadi figur andalan PDIP jika pilkada dilaksanakan secara tidak langsung. Kemudian, Sujarwo dan Gombloh Sudjarwanto adalah masyarakat dari luar PDIP Boyolali yang berminat untuk menjadi calon bupati lewat PDIP.
“Saya belum begitu kenal masing-masing. Seperti Sujarwo sepertinya dari akademisi warga Jl. Jambu Boyolali,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Paryanto, keenam nama tersebut selanjutnya dikirim ke DPD dan DPP, akhir bulan ini. Proses penyaringan bakal calon menjadi calon bupati akan dilakukan sesuai mekanisme di tingkat DPP. Kemudian DPP akan merekomendasikan satu nama. “Tapi kapan rekomendasi itu turun, kami belum tahu,” tambah dia.
Dijelaskan, dalam penyaringan bakal calon menjadi calon bupati, DPP akan melakukan survei di tingkat internal sebagai pertimbangan untuk memilih satu nama yang layak diusung. ”Kami kira tidak hanya layak diusung melainkan juga layak memimpin Boyolali,” tandasnya. (why)
Di antara nama-nama tersebut, terdapat nama bupati Boyolali, Seno Samodro. Sedangkan nama-nama lainnya, antara lain Cahyo Sumarso (Dirut PDAM Boyolali), Joko Mulyono (Ketua PAC PDIP Musuk), Sujarwo (akademisi), M. Said Hidayat (Badan Pemenangan Pemilu PDIP Boyolali), dan Gombloh Sudjarwanto (Presidium Barisan Merah Putih Pengging). Sementara itu, Agus Purmanto (wabup Boyolali) batal mengembalikan formulir pendaftaran dan Kades Randusari, Satu Budiyono, hanya mendaftar untuk posisi wakil bupati.
Ditemui di rumah dinas Bupati, Seno menegaskan dirinya tidak berminat untuk menjadi Bupati Boyolali lagi. Meski demikian namanya tetap muncul dalam formulir yang dikembalikan di kantor DPC PDIP, kemarin (26/1).
”Saya tidak mengambil atau mengembalikan formulir pendaftaran,” tegasnya.
Dirinya mengklaim, namanya muncul di formulir pendaftaran lantaran diusung oleh internal partai. Hal ini atas usulan 19 pengurus anak cabang (PAC) yang ada di Boyolali. “Meskipun nanti saya dapat rekomendasi dari DPP, tetap akan saya tolak. Saya sudah lelah jadi bupati,” lanjut dia.
Disisi lain, Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto menambahkan, penjaringan bakal calon bupati sudah dilaksanakan sesuai mekanisme yang ditetapkan DPP. Disebutkan, nama Seno Samodro, Cahyo Sumarso, M. Said Hidayat, dan Joko Mulyono adalah nama-nama yang diusulkan menjadi bakal calon bupati atas usulan PAC-PAC. Empat nama itu juga menjadi figur andalan PDIP jika pilkada dilaksanakan secara tidak langsung. Kemudian, Sujarwo dan Gombloh Sudjarwanto adalah masyarakat dari luar PDIP Boyolali yang berminat untuk menjadi calon bupati lewat PDIP.
“Saya belum begitu kenal masing-masing. Seperti Sujarwo sepertinya dari akademisi warga Jl. Jambu Boyolali,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Paryanto, keenam nama tersebut selanjutnya dikirim ke DPD dan DPP, akhir bulan ini. Proses penyaringan bakal calon menjadi calon bupati akan dilakukan sesuai mekanisme di tingkat DPP. Kemudian DPP akan merekomendasikan satu nama. “Tapi kapan rekomendasi itu turun, kami belum tahu,” tambah dia.
Dijelaskan, dalam penyaringan bakal calon menjadi calon bupati, DPP akan melakukan survei di tingkat internal sebagai pertimbangan untuk memilih satu nama yang layak diusung. ”Kami kira tidak hanya layak diusung melainkan juga layak memimpin Boyolali,” tandasnya. (why)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !