 |
| Anggota DPRD Sukoharjo saat melakukan kunker di Ngajuk (Armin) |
SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : Kepemimpinan pasangan Bupati Nganjuk Jawa Timur Drs H Taufiqurahman dan Wakilnya KH Abdul Wahid Badrus MPdi nampaknya berbagai penghargaan baik tingkat regional maupun nasional selalu digegamnya.
Paling tidak, sampai saat ini, Kabupaten Nganjuk masih tercatat sebagai Kabupaten terbersih di Indonesia. Secara berturut-turut peghargaan Adipura, selalu digenggam. Hal ini merupakan berkat kerja keras menata lingkungan, kebersihan dan kenyamananan.
Paling mennjol adalah, pengelolaan penanganan sampah, Kabupaten Nganjuk, wajib menjadi suri tauladan. Kabupaten dengan luas wilayah 1.224 Km 2 terbagi dalam 20 Kecamatan itu, berhasil mengembangan penanganan sampah sangat baik.
Kalau kita jalan jalan di Nganjuk, tidak ditemukan sampah berceceran di jalan. Hal itu, terjadi karena kesadaran masyarakatnya untuk mengelola sampah patut diacungi jempol. Tidak hanya birokrasi, pejabat atau pelajar, penanganan sampah menjadi tanggungjawab semua warga.
Yang lebih membanggakan, papar Wakil Bupati Nganjuk, KH Abdul Wahid Badrus MPdi, ibu-ibu PKK dan arisan membuat bank sampah. Setiap pertemuan, baik arisan maupun pertemuan rutin ibu-ibu diwajibkan membawa jimpitan berupa sampah rumah tangga.
Jimpitan sampah rumah tagga, mulai dari plastik bekas, kertas bekas dan sampah lainnya, dikumpulkan untuk didaur ulang membuat kerajinan rumah tangga, Selain, meningkatkan kebersihan lingkungan lewat bank sampah, juga membina ibu-ibu untuk berkarya. Sementara, sampah yang tidak bisa digunakan untuk kerajinan dijual ke pengepul barang bekas, papar Wakil Bupati Nganjuk, KH Abdul Wahid Badrus ketika menerima Ketua DPRD Sukoharjo, Nurjayanto SP didampingi Ketua Komisi III, Dahono Marlianto dan Ketua Komisi II Timbul Darmanto bersama anggota Komisi belum lama ini.
Dalam kunjungannya selama tiga hari di Jawa Timur, rombongan fokus pengelolaan limbah, pendapatan serta pertanian dan pariwisata di Kediri dan Madiun. Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto mengatakan, kunjungan kerja ini untuk study banding terkait pengelolaan limbah dan tentang pengelolaan keuangan daerah.
Pihaknya sengaja memilih ketiga kabupatenn itu karena dinilai cukup berhasil dalam pengelolaan sampah, sehingga mampu meraih Piala Adipura enam kali berturut-turut. Untuk itu, keberhasilan Kabupaten Ngajuk khususnya pengelolaan limbah dan sampah akan diadopsi di Sukoharjo.
“Kita sudah menyiapakan kuisioner sebanyak 40 pertanyaan tentang apa yang dilakukan pemkab sehingga pengelolaan sampah ini bias berhasil, seperti yang dilakukan di Kabupaten Nganjuk dengan bank sampah, ini cukup menarik dan hasilnya nanti akan kita terapkan di Sukoharjo,” kata Nurjayanto. (Armin)
Paling tidak, sampai saat ini, Kabupaten Nganjuk masih tercatat sebagai Kabupaten terbersih di Indonesia. Secara berturut-turut peghargaan Adipura, selalu digenggam. Hal ini merupakan berkat kerja keras menata lingkungan, kebersihan dan kenyamananan.
Paling mennjol adalah, pengelolaan penanganan sampah, Kabupaten Nganjuk, wajib menjadi suri tauladan. Kabupaten dengan luas wilayah 1.224 Km 2 terbagi dalam 20 Kecamatan itu, berhasil mengembangan penanganan sampah sangat baik.
Kalau kita jalan jalan di Nganjuk, tidak ditemukan sampah berceceran di jalan. Hal itu, terjadi karena kesadaran masyarakatnya untuk mengelola sampah patut diacungi jempol. Tidak hanya birokrasi, pejabat atau pelajar, penanganan sampah menjadi tanggungjawab semua warga.
Yang lebih membanggakan, papar Wakil Bupati Nganjuk, KH Abdul Wahid Badrus MPdi, ibu-ibu PKK dan arisan membuat bank sampah. Setiap pertemuan, baik arisan maupun pertemuan rutin ibu-ibu diwajibkan membawa jimpitan berupa sampah rumah tangga.
Jimpitan sampah rumah tagga, mulai dari plastik bekas, kertas bekas dan sampah lainnya, dikumpulkan untuk didaur ulang membuat kerajinan rumah tangga, Selain, meningkatkan kebersihan lingkungan lewat bank sampah, juga membina ibu-ibu untuk berkarya. Sementara, sampah yang tidak bisa digunakan untuk kerajinan dijual ke pengepul barang bekas, papar Wakil Bupati Nganjuk, KH Abdul Wahid Badrus ketika menerima Ketua DPRD Sukoharjo, Nurjayanto SP didampingi Ketua Komisi III, Dahono Marlianto dan Ketua Komisi II Timbul Darmanto bersama anggota Komisi belum lama ini.
Dalam kunjungannya selama tiga hari di Jawa Timur, rombongan fokus pengelolaan limbah, pendapatan serta pertanian dan pariwisata di Kediri dan Madiun. Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto mengatakan, kunjungan kerja ini untuk study banding terkait pengelolaan limbah dan tentang pengelolaan keuangan daerah.
Pihaknya sengaja memilih ketiga kabupatenn itu karena dinilai cukup berhasil dalam pengelolaan sampah, sehingga mampu meraih Piala Adipura enam kali berturut-turut. Untuk itu, keberhasilan Kabupaten Ngajuk khususnya pengelolaan limbah dan sampah akan diadopsi di Sukoharjo.
“Kita sudah menyiapakan kuisioner sebanyak 40 pertanyaan tentang apa yang dilakukan pemkab sehingga pengelolaan sampah ini bias berhasil, seperti yang dilakukan di Kabupaten Nganjuk dengan bank sampah, ini cukup menarik dan hasilnya nanti akan kita terapkan di Sukoharjo,” kata Nurjayanto. (Armin)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !