 |
| Ilustrasi police line |
SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada (PUKAT UGM) Yogjakarta, mendukung langkah kepolisian Daerah Jawa Tengah ( Polda Jateng ), melakukan pengusutan dugaan penyimpangan mega proyek pasar Ir. Soekarno Sukharjo. Apresiasi PUKAT UGM karena langkah Polda Jateng mengambil alih penanganan kasus dugaan penyelewengan proyek Pasar Ir Soekarno, karena dinilai lamban. Pasalnya hampir dua tahun sejak kasus tersebut muncul dan mulai diselidiki, terkesan sangat lambat.
“Kami mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Tengah untuk menyelesaikan persoalan proses pembangunan Pasar Ir Soekarno ini, mengingat persoalan ini sudah berjalan selama dua tahun lebih,” kata Totok Dwi Diantoro, anggota PUKAT UGM.
Dengan langkah cepat dalam melakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi, Polda Jawa Tengah diharapkan bisa meningkatkan status menjadi penyidikan. Dengan konsekuensi, akan ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Ir Soekarno senilai Rp 24 miliar, tersebut. Ditambahkan Totok, hal tersebut dinilai juga akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja polisi dalam menangani kasus korupsi. Terlebih pasca kasus KPK dengan Polri saat ini.
Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai membenarkan kasus penyelidikan kasus pasar kembali berjalan. “Kasus masih berjalan, sudah diambil alih Polda, Polres sifatnya hanya membantu saja, termasuk back up data yang dibutuhkan kita siap,” kata AKBP Andi Rifai, kepada wartawan di Sukohrajo. (Armin)
“Kami mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Tengah untuk menyelesaikan persoalan proses pembangunan Pasar Ir Soekarno ini, mengingat persoalan ini sudah berjalan selama dua tahun lebih,” kata Totok Dwi Diantoro, anggota PUKAT UGM.
Dengan langkah cepat dalam melakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi, Polda Jawa Tengah diharapkan bisa meningkatkan status menjadi penyidikan. Dengan konsekuensi, akan ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Ir Soekarno senilai Rp 24 miliar, tersebut. Ditambahkan Totok, hal tersebut dinilai juga akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja polisi dalam menangani kasus korupsi. Terlebih pasca kasus KPK dengan Polri saat ini.
Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai membenarkan kasus penyelidikan kasus pasar kembali berjalan. “Kasus masih berjalan, sudah diambil alih Polda, Polres sifatnya hanya membantu saja, termasuk back up data yang dibutuhkan kita siap,” kata AKBP Andi Rifai, kepada wartawan di Sukohrajo. (Armin)
.jpg)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !