![]() |
Ilustrasi |
SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : Salah seorang PNS Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Sl (50) secara tegas membantah selingkuh dengan lelaki bukan suaminya. Dia mengakui pernah, didatangi sejumlah warga tetangganya pada 13 Maret 2015 silam di rumahnya, Gadingan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, karena menerima tamu pria bukan suaminya.
Menurut dia, tuduhan miring terhadap dirinya yang dituduh selingkuh dengan tamu prianya tidak berdasar. Dia membenarkan malam itu ada seorang lelaki yang berada di rumahnya. Lelaki itu bernama Tn, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.
Dia mengaku Tn merupakan teman lamanya. Kedatangan Tn, kata dia, untuk menjenguk anak Sl, RP, 26. Tn peduli terhadap RP karena dia menganggap RP seperti keponakannya sendiri. “Anak saya itu pernah ditolong Pak Tn untuk menjadi honorer di tempat kerjanya. Suatu ketika anak saya mengundurkan diri karena sakit. Kedatangan Pak Tn itu untuk menjenguk anak saya karena sebelumnya sakit. Kepentingannya dengan anak saya, bukan sama saya. Dan malam itu anak saya ada di rumah. Pak Tn hanya berbincang dengan anak saya. Kami selingkuh jelas tidak mungkin,” kata Sl.
Dia tidak memungkiri Tn kala itu berniat menginap di rumahnya. Tetapi keinginannya itu tidak disampaikan kepadanya langsung, melainkan kepada RP. “Dan memang betul Pak Tn sudah beristri. Saya kenal baik dengan istri beliau. Pak Tn sendiri juga baik sama anak-anak saya. Jadi tidak ada pikiran macam-macam,” imbuh Sl.
Dia mengakui malam itu salah karena tidak melaporkan kedatangan Tn kepada pengurus rukun tetangga (RT). Dia menyadari malam itu memang sudah melampaui jam bertamu. Sl beralasan saat itu tidak berpikir panjang karena sudah malam.
Dia mengklaim sekarang sudah tidak mempunyai masalah dengan warga Gadingan. Ketua RT Gadingan, Widoyo, mengatakan warga dan Sl sudah saling memaafkan. Permasalahan yang sempat timbul kini sudah selesai. (Armin)
Menurut dia, tuduhan miring terhadap dirinya yang dituduh selingkuh dengan tamu prianya tidak berdasar. Dia membenarkan malam itu ada seorang lelaki yang berada di rumahnya. Lelaki itu bernama Tn, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.
Dia mengaku Tn merupakan teman lamanya. Kedatangan Tn, kata dia, untuk menjenguk anak Sl, RP, 26. Tn peduli terhadap RP karena dia menganggap RP seperti keponakannya sendiri. “Anak saya itu pernah ditolong Pak Tn untuk menjadi honorer di tempat kerjanya. Suatu ketika anak saya mengundurkan diri karena sakit. Kedatangan Pak Tn itu untuk menjenguk anak saya karena sebelumnya sakit. Kepentingannya dengan anak saya, bukan sama saya. Dan malam itu anak saya ada di rumah. Pak Tn hanya berbincang dengan anak saya. Kami selingkuh jelas tidak mungkin,” kata Sl.
Dia tidak memungkiri Tn kala itu berniat menginap di rumahnya. Tetapi keinginannya itu tidak disampaikan kepadanya langsung, melainkan kepada RP. “Dan memang betul Pak Tn sudah beristri. Saya kenal baik dengan istri beliau. Pak Tn sendiri juga baik sama anak-anak saya. Jadi tidak ada pikiran macam-macam,” imbuh Sl.
Dia mengakui malam itu salah karena tidak melaporkan kedatangan Tn kepada pengurus rukun tetangga (RT). Dia menyadari malam itu memang sudah melampaui jam bertamu. Sl beralasan saat itu tidak berpikir panjang karena sudah malam.
Dia mengklaim sekarang sudah tidak mempunyai masalah dengan warga Gadingan. Ketua RT Gadingan, Widoyo, mengatakan warga dan Sl sudah saling memaafkan. Permasalahan yang sempat timbul kini sudah selesai. (Armin)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !