Para migran di Malaysia diminta jangan tertipu oleh para calo yang gentayangan mengaku bisa mengurus apa saja. Migran hendaknya hanya berhubungan dengan lembaga resmi. Jika menyerahkan sesuatu harus selalu ada tanda terima dan foto penerima.
"Banyak pengaduan soal jasa calo. Namun sering kali para migran sendiri tidak hafal nama orangnya, apalagi foto," ungkap Dino Nurwahyudin, Konsuler KBRI Malaysia, dalam sosialisasi yang diadakan Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) di Kuala Lumpur Minggu (13/9).
Selain para pejabat KBRI Malaysia, sosialisasi juga dihadiri pemerintah Kayu Ara (Selangor), Peter Chong Kook Ming, dan pihak keamanan, Ramli Bin Daud. "Supaya jangan menjadi korban, migran sendiri harus selektif," kata Dino.
Sosialisasi diadakan BaraJP, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. "Kami mengimbau saudara-saudara dari Indonesia menjaga kebersihan," ujar Peter Chong.
Peter Chong dan Ramli Bin Daud mengatakan, Malaysia dan Indonesia adalah dua bangsa yang bersahabat sejak jaman nenek-moyang. Sepanjang dua belah pihak mengikuti aturan permainan, niscaya tidak ada masalah.
"Kami ingin negara hadir, juga di tengah-tengah migran seperti kami," kata Ketua BaraJP Malaysia, Alice Khairun Nisa. "Kami berharap Kerajaan Malaysia memberi pemutihan bagi seluruh migran Indonesia," kata Sekretaris, Abdul Rachman. (dd)
"Banyak pengaduan soal jasa calo. Namun sering kali para migran sendiri tidak hafal nama orangnya, apalagi foto," ungkap Dino Nurwahyudin, Konsuler KBRI Malaysia, dalam sosialisasi yang diadakan Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) di Kuala Lumpur Minggu (13/9).
Selain para pejabat KBRI Malaysia, sosialisasi juga dihadiri pemerintah Kayu Ara (Selangor), Peter Chong Kook Ming, dan pihak keamanan, Ramli Bin Daud. "Supaya jangan menjadi korban, migran sendiri harus selektif," kata Dino.
Sosialisasi diadakan BaraJP, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. "Kami mengimbau saudara-saudara dari Indonesia menjaga kebersihan," ujar Peter Chong.
Peter Chong dan Ramli Bin Daud mengatakan, Malaysia dan Indonesia adalah dua bangsa yang bersahabat sejak jaman nenek-moyang. Sepanjang dua belah pihak mengikuti aturan permainan, niscaya tidak ada masalah.
"Kami ingin negara hadir, juga di tengah-tengah migran seperti kami," kata Ketua BaraJP Malaysia, Alice Khairun Nisa. "Kami berharap Kerajaan Malaysia memberi pemutihan bagi seluruh migran Indonesia," kata Sekretaris, Abdul Rachman. (dd)


0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !