WASHINGTON DC - INDEPNEWS.Com : Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Amerika Serikat, menyiapkan sambutan khusus untuk Jokowi, yang akan tiba Minggu (25/10) malam WIB, di landasan udara Joint Base Andrews, fasilitas militer Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Maryland, tak jauh dari ibukota Washington, DC.
"Kebanggaan khusus bagi kami menyambut kepala negara tercinta, sang idola yang selama ini kami perjuangkan," ujar Allen Pakpahan, dan Robbynson Suy, Ketua dan Penasihat BaraJP Amerika, Minggu (25/10) pagi WIB.
Allen mengatakan, dari berbagai negara bagian, telah berkumpul utusan. "Ketika bertemu Jokowi, utusan semua negara bagian akan ikut, di Washington dan New York," jelas Allen, yang bekerja sebagai serdadu Angkatan Laut Amerika Serikat, bagian penerjemah.
Robbynson Suy menjelaskan, pihaknya bekerja sama baik dengan Kedubes RI di Washington. "Kami diminta membantu pengawalan, tentu saja kami sanggupi dan mengutus 55 orang anggota," kata Robbyson, yang sudah puluhan tahun berdomisili di New York.
Presiden Joko Widodo dan rombongan dijadwalkan tiba di Amerika Serikat hari Minggu 25 Oktober 2015 pagi waktu setempat, atau Minggu malam WIB. Pesawat kepresidenan jenis BBJ2 (Boeing Business Jet 2), varian dari Boeing 737-800, yang membawa rombongan dijadwalkan mendarat di landasan udara Joint Base Andrews, fasilitas militer Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Maryland, tak jauh dari ibukota Washington, DC.
Sejak tahun 1959, landasan udara yang merupakan kediaman pesawat kepresidenan AS ''Air Force One'' memang ditetapkan sebagai titik keluar masuk tamu negara.
Presiden akan disambut oleh Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono dan perwakilan pemerintah Amerika namun bukan oleh Presiden Obama sendiri.
Sesuai protokol sejak tahun 1960-an, Presiden AS tidak menyambut tamu negara termasuk kepala pemerintahan ke landasan udara Andrews, sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden John F Kennedy ketika menjemput Presiden Soekarno April 1961 dan September 1961.
Hanya ada beberapa pengecualian dalam penyambutan tamu negara di Andrews, yaitu ketika Presiden Obama dan keluarganya menyambut Paus Fransiskus bulan September lalu, melanjutkan tradisi yang dimulai Presiden George W Bush ketika menyambut Paus Benediktus tahun 2008. Paus adalah pemimpin yang dihormati di seluruh dunia.
Dari Andrews, Presiden Jokowi menuju Blair House, wisma khusus untuk tamu negara yang terletak tak jauh dari Gedung Putih. Staff Blair House sudah siap menyambut Presiden Jokowi termasuk dengan pengibaran bendera merah putih di depan gedung.
Presiden Jokowi baru akan bertemu Presiden Obama dalam pertemuan di Gedung Putih yang dijadwalkan hari Senin 26 Oktober. (dd/VOA)
"Kebanggaan khusus bagi kami menyambut kepala negara tercinta, sang idola yang selama ini kami perjuangkan," ujar Allen Pakpahan, dan Robbynson Suy, Ketua dan Penasihat BaraJP Amerika, Minggu (25/10) pagi WIB.
Allen mengatakan, dari berbagai negara bagian, telah berkumpul utusan. "Ketika bertemu Jokowi, utusan semua negara bagian akan ikut, di Washington dan New York," jelas Allen, yang bekerja sebagai serdadu Angkatan Laut Amerika Serikat, bagian penerjemah.
Robbynson Suy menjelaskan, pihaknya bekerja sama baik dengan Kedubes RI di Washington. "Kami diminta membantu pengawalan, tentu saja kami sanggupi dan mengutus 55 orang anggota," kata Robbyson, yang sudah puluhan tahun berdomisili di New York.
Presiden Joko Widodo dan rombongan dijadwalkan tiba di Amerika Serikat hari Minggu 25 Oktober 2015 pagi waktu setempat, atau Minggu malam WIB. Pesawat kepresidenan jenis BBJ2 (Boeing Business Jet 2), varian dari Boeing 737-800, yang membawa rombongan dijadwalkan mendarat di landasan udara Joint Base Andrews, fasilitas militer Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Maryland, tak jauh dari ibukota Washington, DC.
Sejak tahun 1959, landasan udara yang merupakan kediaman pesawat kepresidenan AS ''Air Force One'' memang ditetapkan sebagai titik keluar masuk tamu negara.
Presiden akan disambut oleh Duta Besar RI untuk AS, Budi Bowoleksono dan perwakilan pemerintah Amerika namun bukan oleh Presiden Obama sendiri.
Sesuai protokol sejak tahun 1960-an, Presiden AS tidak menyambut tamu negara termasuk kepala pemerintahan ke landasan udara Andrews, sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden John F Kennedy ketika menjemput Presiden Soekarno April 1961 dan September 1961.
Hanya ada beberapa pengecualian dalam penyambutan tamu negara di Andrews, yaitu ketika Presiden Obama dan keluarganya menyambut Paus Fransiskus bulan September lalu, melanjutkan tradisi yang dimulai Presiden George W Bush ketika menyambut Paus Benediktus tahun 2008. Paus adalah pemimpin yang dihormati di seluruh dunia.
Dari Andrews, Presiden Jokowi menuju Blair House, wisma khusus untuk tamu negara yang terletak tak jauh dari Gedung Putih. Staff Blair House sudah siap menyambut Presiden Jokowi termasuk dengan pengibaran bendera merah putih di depan gedung.
Presiden Jokowi baru akan bertemu Presiden Obama dalam pertemuan di Gedung Putih yang dijadwalkan hari Senin 26 Oktober. (dd/VOA)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !