JABAR - INDEPNEWS.Com : Sebanyak 16 organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) menolak Pentolan Front Pembela Islam, Habib Rizieq, masuk ke wilayah Jawa Barat.
Pasalnya Habib yang memplesetkan kata sampurasun menjadi campur racun dinilai telah menghina bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa Barat. (TERKAIT: Diprotes Plesetkan "Sampurasun" jadi "Campur Racun", Ini Jawaban Habib Rizieq)
Koordinator AMSM, Noery Ispandji Firman, mengatakan, sampurasun merupakan kata yang mengandung arti doa.
Namun kata yang termasuk salam itu diplesetken oleh orang yang mengaku tokoh di Indonesia.
Apalagi hal itu disampaikan di depan warga Purwakarta, Jawa Barat.
"Saya siap melawan yang menzalimi hal-hal yang berkaitan dengan budaya Sunda. Kami tidak akan diam terhadap hal ini," kata Noery kepada wartawan dalam konferensi pers di gedung Angkatan Muda Siliwangi, Jalan Braga No 25, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Rabu (25/11).
Noery mengaku sangat geram dengan perkataan Habib Rizieq tersebut. Selain menghina masyarakat Sunda, perkataannya tersebut juga melukai budaya bangsa Indonesia. Sebab ucapannya itu bentuk tidak menghargai perbedaan dan budaya.
"Kami sendiri sebagai orang Sunda tinggal di Indonesia saling menghargai khususnya menghargai agama suku budaya yang ada karena itu kekuatan bangsa Indonesia," ujar pria yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi itu.
Noery meminta seluruh masyarakat di Jawa Barat turut menolak kehadiran Habib Rizieq ke Jawa Barat apapun alasannya.
Ia pun yakin masyarakat Sunda sangat kecewa dengan pria yang kerap mengundang kontroversi tersebut.
"Kami tidak penah ganggu orang lain dan kami cinta damai. Karenanya Jawa Barat selalu kondusif dan kami selalu menghormati nilai luhur budaya yang ada di Indonesia," kata Noery.
Plesetan Habib Rizieq sendiri beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial. Videonya sendiri diunggah di Youtube pada 14 November 2015 dengan judul Habib Rizieq : Sampurasun?? CAMPUR RACUUUN !!! (Bupati Purwakarta). Dalam video itu, awalnya Habib Rizieq duduk di kursi berkata sampurasun.
Namun ia berteriak dengan lantang mengatakan campur racun. Lalu terdengar suara tepuk tangan menggema. Konon Habib Rizieq tengah berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015.
RIDWAL KAMIL: Bukan Tempat Goyon
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesali sikap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang terkesan menghina budaya Sunda dalam ceramahnya.
Dalam sebuah ceramah yang di-posting dalam situs jejaring sosial YouTube, Rizieq dinilai menghina budaya Sunda dengan mengganti salam "sampurasun" menjadi "campur racun".
Video berdurasi 43 detik itu di-posting oleh pemilik akun bernama Muhammad Nazar pada 14 November.
"Saya cuma dengar berita dari Angkatan Muda Siliwangi (AMS)."
"Tidak semestinya kultur yang ada di Nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya,"
"Kalau Habib Rizieq bercanda, ya tidak lucu," kata Emil, sapaan akrabnya, di kawasan Gedebage, Bandung, Rabu (25/11/2015).
Sebab itu, Emil pun meminta pentolan FPI itu untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda.
"Kalau niatnya cuma buat guyon, itu bukan pada tempatnya. Jadi, saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," katanya. (Tribun/inc)
Pasalnya Habib yang memplesetkan kata sampurasun menjadi campur racun dinilai telah menghina bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa Barat. (TERKAIT: Diprotes Plesetkan "Sampurasun" jadi "Campur Racun", Ini Jawaban Habib Rizieq)
Koordinator AMSM, Noery Ispandji Firman, mengatakan, sampurasun merupakan kata yang mengandung arti doa.
Namun kata yang termasuk salam itu diplesetken oleh orang yang mengaku tokoh di Indonesia.
Apalagi hal itu disampaikan di depan warga Purwakarta, Jawa Barat.
"Saya siap melawan yang menzalimi hal-hal yang berkaitan dengan budaya Sunda. Kami tidak akan diam terhadap hal ini," kata Noery kepada wartawan dalam konferensi pers di gedung Angkatan Muda Siliwangi, Jalan Braga No 25, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Rabu (25/11).
Noery mengaku sangat geram dengan perkataan Habib Rizieq tersebut. Selain menghina masyarakat Sunda, perkataannya tersebut juga melukai budaya bangsa Indonesia. Sebab ucapannya itu bentuk tidak menghargai perbedaan dan budaya.
"Kami sendiri sebagai orang Sunda tinggal di Indonesia saling menghargai khususnya menghargai agama suku budaya yang ada karena itu kekuatan bangsa Indonesia," ujar pria yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi itu.
Noery meminta seluruh masyarakat di Jawa Barat turut menolak kehadiran Habib Rizieq ke Jawa Barat apapun alasannya.
Ia pun yakin masyarakat Sunda sangat kecewa dengan pria yang kerap mengundang kontroversi tersebut.
"Kami tidak penah ganggu orang lain dan kami cinta damai. Karenanya Jawa Barat selalu kondusif dan kami selalu menghormati nilai luhur budaya yang ada di Indonesia," kata Noery.
Plesetan Habib Rizieq sendiri beredar dan ramai diperbincangkan di media sosial. Videonya sendiri diunggah di Youtube pada 14 November 2015 dengan judul Habib Rizieq : Sampurasun?? CAMPUR RACUUUN !!! (Bupati Purwakarta). Dalam video itu, awalnya Habib Rizieq duduk di kursi berkata sampurasun.
Namun ia berteriak dengan lantang mengatakan campur racun. Lalu terdengar suara tepuk tangan menggema. Konon Habib Rizieq tengah berceramah di Purwakarta pada 13 November 2015.
RIDWAL KAMIL: Bukan Tempat Goyon
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesali sikap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang terkesan menghina budaya Sunda dalam ceramahnya.
Dalam sebuah ceramah yang di-posting dalam situs jejaring sosial YouTube, Rizieq dinilai menghina budaya Sunda dengan mengganti salam "sampurasun" menjadi "campur racun".
Video berdurasi 43 detik itu di-posting oleh pemilik akun bernama Muhammad Nazar pada 14 November.
"Saya cuma dengar berita dari Angkatan Muda Siliwangi (AMS)."
"Tidak semestinya kultur yang ada di Nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya,"
"Kalau Habib Rizieq bercanda, ya tidak lucu," kata Emil, sapaan akrabnya, di kawasan Gedebage, Bandung, Rabu (25/11/2015).
Sebab itu, Emil pun meminta pentolan FPI itu untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda.
"Kalau niatnya cuma buat guyon, itu bukan pada tempatnya. Jadi, saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," katanya. (Tribun/inc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !