SUKOHARJO - INDEPNEWS.Com : “Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku. Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu. Engkau sbagai pelita dalam kegelapan. Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.”
Sangat indah kedengaranya, itulah sebuah syair lagu yang sangat luar biasa. “Pahlawa Tanpa Tanda Jasa.” Sebuah lagu yang sengaja diciptakan penulisnya pada saat itu karena jasa dari seorang guru memang begitu mulia. Itu pada jaman dulu sebelum kita lahir barangkali.
Pertanyaanya, apakah sekarang masih pantas gelar itu disematkan pada guru saat ini mengingat kondisi saat ini sudah sangat jauh berbeda keberadaanya dengan jaman itu. Baik dari segi integritas, dedikasi bahkan gaji dan lain sebagainya. Tentunya setiap individu mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi ini karena berbagai alasan dan pertimbangan.
Terlepas dari Pantas dan tidak, nyatanya ini ada sebuah komitmen bersama dalam memperingati Hari Guru Nasional di SMKN 2 Sukoharjo yang ditandai dengan berbagai acara. Salah satu diantaranya adalah Pelepasan Mahasiswa PPL UNIVET BANTARA Sukoharjo Tahun 2015/2016 dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Matematika, Bahasa Inggris dan Psikologi Bimbingan.
Dalam acara tersebut ditampilkan sebuah hiburan menarik berupa Band dari Mahasiswa itu sendiri. Acara semakin meriah setelah salah satu Mahasiswa membawakan sebuah lagu BENTO. Tanpa dikomando smua guru, murid dan semua yang hadir dalam acara tersebut serentak menyanyikan lagu Bento.... Bento.... Bento.
Luar biasa, suasana benar - benar menyenangkan. Tepuk tangan dari para penonton begitu meriah. Ada kebanggaan tersendiri dari para guru melihat anak didiknya berada dalam suasana kegembiraan. Mereka saling bercengkrama, tertawa dan bernyanyi bersama dalam satu Aula.
Dalam sambutanya Panitia menyampaikan. “Betapa pentingnya kita mengenang kembali sejarah para pendahulu kita seperti Bapak Ki Hajar Dewantoro yang sangat gigih meneladani dan memperjuangkan hak sebagai bangsa yang berdaulat dalam hal pendidikan. Begitu besar jasa Beliau untuk Negara dan bangsa ini sehingga kita semua bisa mengenyam hasil dari perjuangan mereka sampai saat ini dan seterusnya. Ini merupakan moment bagi kita agar bisa mngembalikan semangat dalam pengabdian,” sambutnya mengakhiri. (Joko Sp)
Sangat indah kedengaranya, itulah sebuah syair lagu yang sangat luar biasa. “Pahlawa Tanpa Tanda Jasa.” Sebuah lagu yang sengaja diciptakan penulisnya pada saat itu karena jasa dari seorang guru memang begitu mulia. Itu pada jaman dulu sebelum kita lahir barangkali.
Pertanyaanya, apakah sekarang masih pantas gelar itu disematkan pada guru saat ini mengingat kondisi saat ini sudah sangat jauh berbeda keberadaanya dengan jaman itu. Baik dari segi integritas, dedikasi bahkan gaji dan lain sebagainya. Tentunya setiap individu mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi ini karena berbagai alasan dan pertimbangan.
Terlepas dari Pantas dan tidak, nyatanya ini ada sebuah komitmen bersama dalam memperingati Hari Guru Nasional di SMKN 2 Sukoharjo yang ditandai dengan berbagai acara. Salah satu diantaranya adalah Pelepasan Mahasiswa PPL UNIVET BANTARA Sukoharjo Tahun 2015/2016 dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Matematika, Bahasa Inggris dan Psikologi Bimbingan.
Dalam acara tersebut ditampilkan sebuah hiburan menarik berupa Band dari Mahasiswa itu sendiri. Acara semakin meriah setelah salah satu Mahasiswa membawakan sebuah lagu BENTO. Tanpa dikomando smua guru, murid dan semua yang hadir dalam acara tersebut serentak menyanyikan lagu Bento.... Bento.... Bento.
Luar biasa, suasana benar - benar menyenangkan. Tepuk tangan dari para penonton begitu meriah. Ada kebanggaan tersendiri dari para guru melihat anak didiknya berada dalam suasana kegembiraan. Mereka saling bercengkrama, tertawa dan bernyanyi bersama dalam satu Aula.
Dalam sambutanya Panitia menyampaikan. “Betapa pentingnya kita mengenang kembali sejarah para pendahulu kita seperti Bapak Ki Hajar Dewantoro yang sangat gigih meneladani dan memperjuangkan hak sebagai bangsa yang berdaulat dalam hal pendidikan. Begitu besar jasa Beliau untuk Negara dan bangsa ini sehingga kita semua bisa mengenyam hasil dari perjuangan mereka sampai saat ini dan seterusnya. Ini merupakan moment bagi kita agar bisa mngembalikan semangat dalam pengabdian,” sambutnya mengakhiri. (Joko Sp)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !