HONG KONG - INDEPNEWS.Com
: Buruh migran Hong Kong mengeluhkan biaya penempatan yang terlalu mahal
kepada Sri
Adiningsih dan Sidarto
Danusubroto, Ketua dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Aturan
baru di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong
Kong juga meresahkan migran.
“Tolong
sampaikan kepada Presiden supaya biaya penempatan ditekan, sehingga pemotongan
gaji semakin sedikit,” ujar Trismini Sugito, Ketua Barisan Relawan Jokowi
Presiden (BaraJP) Hong Kong dalam dialog di
KJRI, Minggu (24/4) malam.
Puluhan
anggota BaraJP, menyampaikan berbagai masalah sekitar Tenaga Kerja Indonesia
(TKI). Jika Presiden Jokowi tidak segera turun tangan, maka “penyiksaan” aturan
sekitar buruh migran sekarang akan semakin dasyat.
“Bahkan
kami mengudang Presiden ke Hong Kong, supaya kita pecahkan rekor Narendra Modi
di New York 2014, bertemu dengan 18.500 orang keturunan India . Di Hong
Kong, 50 ribu orang bisa kami hadirkan,” kata Trismini.
Para
migran juga menyampaikan keluhan perayaan HUT
RI yang tidak bisa diikuti banyak
migran, karena hanya diselenggarakan di KJRI. Migran ingin agar pesta
kemerdekaan diadakan di Lapangan Victoria , Hong Kong .
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !