INDEPNEWS.Com : Kini pengidap dibetes di seluruh dunia sedikitnya 347 juta orang.
Secara klinis, lebih dari 90% merupakan
diabetes tipe 2. Setengah dari pengidap diabetes tipe 2, setelah
mengonsumsi obat penurun gula darah secara rutin, hasilnya tidak memuaskan.
Akibatnya, pengidap diabetes tetap dihantui berbagai komplikasi membahayakan,
seperti stroke,
penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan.
Sejak para
ilmuwan dan dokter secara tidak sengaja menemukan manfaat operasi bypass lambung untuk mengurangi berat
badan pada diabetes tipe 2, dalam waktu 20 tahun, kini dunia medis sangat
gencar mengeksplorasi hal ini.
Sejumlah
penelitian dan ekperimen membuktikan, operasi bypass lambung
melalui pengurangan kapasitas lambung dan pengubahan struktur saluran
pencernaan, terbukti efektif mengobati diabetes. Kapasitas lambung menjadi jauh
lebih kecil, dan denganbypass usus, tidak semua makanan diserap
tubuh. Inilah yang meringankan beban pankreas, sehingga kadar gula menjadi
terkontrol.
Tahun 2008,
pada pertemuan tahunan European Association for The Study of Diabetes yang
ke-44 yang diselenggarakan di Roma, Italia, secara resmi diumumkan: obesitas
diabetes tipe 2 merupakan penyakit usus yang dapat disembuhkan melalui operasi,
sehingga operasi bypass lambung
dapat dengan efektif meringankan diabetes tipe 2.
Tahun 2011,
American Diabetes Association secara resmi memaparkan operasibypass lambung
sebagai salah satu pengobatan efektif untuk diabetes tipe 2. Sejak tahun 2016
operasi bypass lambung sudah masuk dalam Diabetes
Guide, dan sejak inilah dunia
mengakui bahwa operasi bypass berperan
penting dalam pengontrolan diabetes.
Ditemukan 1954
Operasi
bariatrik yang ditemukan tahun 1954, adalah serangkaian metode pengobatan medis
yang dikhususkan bagi orang yang mengidap obesitas tahap berat, bertujuan
mengurangi berat badan.
Kremen
dan Linner pertama-tama melaporkan operasi bypass
jejuno-ileal, kemudian muncul beberapa metode
operasi, seperti operasi bypass lambung,
gastroplasti dan gastric banding.
Pories,
dokter dari North
Carolina State University saat
melakukan operasi pengobatan untuk mengobati obesitas morbid, secara tak
sengaja menemukan pasien pengidap diabetes tipe 2, di mana setelah menerima
operasi bariatrik, berat badannya menurun signifikan dan pada saat bersamaan
gula darahnya dengan cepat kembali normal. Bahkan kemudian tidak perlu
melakukan upaya/obat penurunan gula darah apa pun.
Tahun
1995, Pories melalui follow-up terhadap
146 pasien diabetes obesitas tipe 2 selama 14 tahun, menemukan, kesembuhan
diabetes tipe 2 melalui operasi bypass mencapai
83%. Sejak itu dimulailah sebuah cara bedah baru untuk pengobatan diabetes tipe
2.
Kini
operasi bypass lambung telah
menjadi sebuah cara pengobatan standar diabetes tipe 2. Meskipun hasilnya
sangat jelas dan bagus, namun masih sedikit ilmuwan yang mengerti teori operasi
ini. Bahkan banyak kalangan medis yang belum yakin atas hasil jangka panjang
operasi ini. Padahal, ilmuwan Inggris dan Italia dalam risetnya telah
membuktikan, hasil jangka panjang (5 tahun) operasi pengobatan diabetes ini
sangat baik.
Lebih Baik
Hasil
riset King's
College London (Inggris) dan Università Cattolica (Italia)
membuktikan, jika dibandingkan dengan cara pengobatan tradisional, hasil
operasi pengobatan diabetes tipe 2 jauh lebih baik. Hasil riset tersebut dimuat
dalam The
Lancet, jurnal medis internasional ternama. Riset ini membandingkan pasien
diabetes tipe 2 yang melakukan operasi dan pasien yang melakukan pengobatan
diabetes standar dalam kurun waktu lima
tahun. Dari hasil riset diketahui, hasil pengobatan dengan operasi melebihi
cara pengobatan lainnya.
Dulu,waktu follow-up riset seperti ini sangat pendek.
Baru Inggris dan Italia yang melakukan follow-up dalam
jenjang waktu 5 tahun. Hasilnya sangat mengejutkan, bagaimana operasi
pengobatan diabesitas tidak hanya efektif dalam jangka pendek namun juga untuk
jangka panjang.
“Daftar kami
memberitahu masyarakat ke arah mana pengobatan akan berkembang. Tidak diragukan
lagi, operasi pengobatan diabetes merupakan salah satu cara paling efektif
mengontrol diabetes. Ini sangat bermanfaat dalam pengobatan dunia, sehingga
masuk dalam ‘10 inovasi Pengobatan 2013,’” kata Chris Coburn, Direktur Cleveland
Clinic Innovations, ketika mengumumkan ‘’10 Inovasi Pengobatan’’ terbaru
dunia medis pada 30 November 2013.
Sebagai
salah satu lembaga medis yang kaya inovasi terbaru tingkat dunia dan masuk
dalam “5 lembaga medis teratas di dunia,” Cleveland Medical Center telah berturut-turut selama 7
tahun bertanggung jawab untuk menyeleksi katagori penghargaan internasional 10
Inovasi Pengobatan terbaru dunia medis, demikianid.norgenhealth.com, situs Norgen Health.
Di Tiongkok,
Asia Pacific Bariatric and Diabetes Center of Jinshazhou University, merupakan rumah sakit yang
menggunakan operasi bypass lambung
pada diabetes tipe 2 dengan metode pengobatan minimal invasif laparoskopi,
dengan teknik tertinggi. Rumah sakit ini setiap tahun menerima ribuan pasien
obesitas diabetes dari dalam dan luar negeri.
Dokter
kepala Bariatric and Diabetes Center, Prof Wu Liangping, juga merupakan Wakil
Ketua Asosiasi Tentara Pembebasan Ahli Bedah Diabetes, yang dikenal
sebagai “pisau diabetes pertama” dari tentara Tiongkok. “Bagi pasien diabetes
yang gula darahnya tidak terkontrol, seharusnya operasi ini jangan menjadi
pilihan terakhir, sebaliknya justru harus menjadi pilihan pertama,” kata Wu
Liangping.
Untuk Indonesia ,
Norgen Health menjadi wakil resmi Tim Medis Prof Wu LiangPing dan Asia Pacific
Bariatric and Diabetes Center of Jinshazhou University. (SM)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !