Limbah Sisa Produksi Aren Timbulkan Banjir Bandang Ancam Pemukiman Warga INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Limbah Sisa Produksi Aren Timbulkan Banjir Bandang Ancam Pemukiman Warga

Limbah Sisa Produksi Aren Timbulkan Banjir Bandang Ancam Pemukiman Warga

Ditulis Oleh redaksi Rabu, 08 Agustus 2012 | 00.08

Terlihat tumpukan limbah sisa produksi dibuang sembarangan, 
baik di jalan maupun sungai. (Foto : Sumanto) 

KLATEN-INDEPNews ; Ribuan warga di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Tulung dan Kecamatan Polanharjo, Klaten, resah dan was-was terancam bencana alam banjir bandang. Karena, limbah pati aren sisa produksi yang sudah menumpuk dibuang ke Sungai Jebol, Desa Daleman, Tulung, bisa menimbulkan luapan air sungai menerjang pemukiman penduduk. 

"Keresahan itu muncul, karena warga masih trauma terjadinya banjir bandang yang mengakibatkan runtuhnya sebuah jembatan penghubung desa, yang terjadi tiga tahun lalu (1999-red)," ungkap Jono, seorang warga Pucangmiliran, Tulung, (8/8).

Diungkapkan, limbah sisa pohon aren yang diproduksi menjadi pati itu, saat musim kemarau seperti sekarang ini, volumenya meningkat dan hanya dibuang sembarang, baik di pinggiran jalan, maupun pinggiran sungai, bahkan dimasukkan ke sungai. "Sudah sejak berpuluh-puluh tahun silam, setiap musim kemarau perajin selalu meningkatkan produiksi. Namun, penanganan sisa produksi (limbah) belum maksimal," ungkap jono.

Padahal, kalau musim penghujan tiba, limbah yang dibuang ke sungai bisa menghambat aliran sungai dan menimbulkan bencana banjir. Sebagai cotohnya, banjir bandang yang terjadi tiga tahun silam yang mengakibatkan jebolnya atau runtuhnya jembatan penghubung antar desa.

"Tumpukan limbah di berbagai lokasi pinggiran kampung, saat ini benar-benar meningkat. Kondisi demikian dikhawatirkan jika terjadi banjir akan besar,' ujarnya.

Seorang perajin warga Desa Daleman, Tulung Lakon, tidak mengelak, jika ancaman bencana banjir di musim kemarau akibat dampak limbah aren yang di buang ke sungai bisa menimbulkan banjir. Namun demikian, dia mengaku, sebenarnya warga takut membuang limbah aren ke sungai. Tetapi, warga tidak punya pilihan lain cara mengatasi limbah sisa produksi tersebut.

"Saya akui memang, limbah yang menumpuk tinggi di aluran sungai itu, menghambat arus air dan menyebabkan banjir. Ancaman bencana banjir tersebut tidak saja menimpa pemukiman warga Desa Daleman, namun juga beberapa desa baik wilayah Kecamatan Tulung maupun Kecamatan Polanharjo, dan wilayah Kecamatan Wonosari, sebelum masuk ke sungai Bengawan Solo," ujar dia.

Seorang pengusaha Sutono, menunjukkan mesin bantuan
yang dongkroh disimpan di rumahnya. (Foto : Sumanto)
Mesin Mangkrak
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat, pengusaha dan juga perajin, Dukuh Margoluwih, Desa Daleman, Sutono juga membenarkan, jika penanganan limbah produksi pati aren belum bisa maksimal. Disebutkan, berbagai upaya sudah ditempuh untuk mengatasi limbah tersebut, namun hasilnya tak bisa maksimal.

Sebagai contoh, bantuan mesin dari Pemkab Klaten, yang sedianya untuk mengolah limbah dijadikan briket, dibakar, dijadikan media tanam dan upaya lain, namun hanya mampu menyerap 10 persen produski limbah sehari. Ahkirnya, warga tetap membuang sebagian besar limbah ke sungai.

Sehubungan itu, warga tetap berharap pemerintah daerah Klaten turun tangan. Karena jika tidak ditangani, setiap saat musim penghujan menimbulkan bencana banjir. Sehingga, menyebabkan ketidak tenangan warga masyarakat.

Disebutkan, produksi limbah sisa produksi mencapai 40-60 ton/hari. Belum lagi kalau musim kemarau, produksi pati naik dratis. Sebab, permintaan semakin bertambah banyak. Di desa Daleman saja, terdapat 49 perajin pati aren yang bisa menyerap tenaga kerja ribuan orang, dan usaha rumahan.

Sementara ini, limbah dijadikan makanan ternak, yang satu zaknya dijual seharga Rp 8.000 - Rp 10.000/zak, tetapi tidak banyak peternak yang membutuhkan. "Karena belum menemukan solusi lain, limbah sebagian besar tetap di buang sembarangan, termasuk ke sungai," tandasnya. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved