![]() |
| Ilustrasi |
KARANGANYAR
- INDEPNEWS.Com : Ada uang abang
kusayang, ga ada uang abang kutendang. Ungkapan tersebut rupanya bukan
hanya kiasan belaka. Ini benar-benar terjadi menimpa salah seorang warga
kelurahan Jaten Karanganyar, sebut saja Mas Bro (nama samaran). Kepada
Independent News dia menceritakan kisah cintanya dengan seorang janda beranak
satu berinisial “FYO” warga bokor RT.05/RW.03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar
Pada awal
perkenalan dengan janda tersebut menurut mas bro berjalan biasa-biasa aja, layaknya orang lain
berpacaran pada umumnya. Tapi seiring berjalannya waktu kurang lebih 5 bulan
dari awal perkenalan, saya sudah menghabiskan puluhan juta rupiah, tepatnya
hampir 35 jutaan. Saat menjalin hubungan dengan janda tersebut mas bro menilai
cintanya kepada Fyo tersebut tidaklah sewajarnya mengingat saya hanya biasa
nurut apa saja yang Fyo mau (Istilahnya saya benar-benar diproroti/dibuat
seperti mesin ATMnya),
Begitu Fyo sudah
mendapatkan apa saja yang ia inginkan dia pergi dan tidak bisa dihubungi lagi, baik
lewat HP maupun langsung ke rumahnya. Mas bro baru sadar bahwa cinta Fyo
hanyalah untuk memanfaatkan dirinya. Dan semua itu hanyalah modus janda
tersebut untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah dan cepat.
Kisah cinta
mas bro ini dibenarkan oleh perangkat desa setempat. Di saat Independent News,
mencari kebenaran atas sepak terjang Fyo dalam menjerat korbannya. Bapak Tri
joko selaku kepala Desa Kalijirak Kecamatan Tasikmadu membenarkan bahwa “FYO”
adalah salah seorang warganya yang tinggal di desa Bokor RT.05/ RW.03
Kalijirak. Beliau tidak kaget dengan pemberitaan mengenai FYO mengingat
kejadian - kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh salah
satu warganya tersebut.
“Saya
selaku kepala desa sudah melakukan langkah-langkah pembinaan terhadap yang
bersangkutan, tetapi setiap kami undang ke balai desa yang bersangkutan tidak
mau datang. Menurut Tri Joko selaku kepala desa mengatakan, bahwa hak dia tidak
mau datang saat diundang kepala desanya, padahal ini semua untuk kebaikan
dirinya pada khususnya dan warga Kalijirak pada umumnya yang telah mencoreng
nama dia dan seluruh warga Kalijirak,” ungkapnya.
“Tapi saya
kan juga punya hak to mas, nanti kalau yang bersangkutan membutuhkan kami, saya
juga berhak tidak melayani yang bersangkutan, dalam segala hal, baik
administrasi yang berhubungan dengan kelurahan.” Begitulah yang beliau
sampaikan kepada Independent News saat berkunjung di kantor kelurahan.


Oalah kog ya ada orang kayak gitu di desa.. Semoga mendapat balasan yg setimpal..
BalasHapusmas brow yang sabar y , pasti orang itu akan dapat balasan nya ..
BalasHapus