Banyak Pelaut Diduga Menggunakan Ijasah Palsu INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Banyak Pelaut Diduga Menggunakan Ijasah Palsu

Banyak Pelaut Diduga Menggunakan Ijasah Palsu

Ditulis Oleh redaksi Jumat, 09 Mei 2014 | 17.36

Kapal Tug Boat sedang memuat cargo batu bara melintas di Sungai Mahakam, diduga perwiranya menggunakan ijasah palsu (Foto : Jaya
Dirjen Perhubungan Laut dan Syahbandar Harus Bertindak Tegas

SAMARINDA - INDEPNEWS.Com : Berbagai cara untuk mendapatkan kerja dapat ditempuh dengan segala cara, bahkan tidak berpikir hal tersebut sangat bertentangan aturan undang- undang yang berlaku.

Hal tersebut banyak terjadi di wilayah Kalimantan Timur pada umumnya dan khususnya di Samarinda, itu sudah banyak di gunakan pada perusahan pelayaran yang ada di Samarinda seperti di PT. KSA, PT. RB, PT. TANITO, PT. ASL dan masih banyak perusahan lainnya.

Di saat INDEPNEWS.Com menemui salah satu pelaut Perwira Mesin, Poniman alumni Sekolah Pelayaran Makasar (SPM) yang biasa mangkal di dekat kantor Syahbandar Samarinda mengungkapkan, “kami sangat menyesalkan adanya oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab. Yang arti kata tidak mau melalui proses untuk duduk menimbah ilmu di sekolah pelayaran yang sudah di siapkan. karena mereka berpikir dengan ada uang sudah bisa beli ijasah, apalagi sekarang mempromosikan sudah melalui internet alias online,” ungkapnya.

“Untuk membedakan ijasah palsu dan asli memang sangat mirip, hanya saja untuk mengetahuinya perlu ditanya bukti tanda tamat belajar dari sekolah tersebut. Termasuk foto alumni, angkatan berapa serta tahun berapa penamatannya. Karena semua ijasah yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Laut (DIPERLA) tersebut pelu menjadi perhatian khusus bagi Syahbandar dan Dirjen Perhubungan Laut, agar untuk kedepannya pelaut Indonesia bekerja sesuai aturan-aturan yang berlaku,” ucapnya melanjutkan.

Di tempat yang sama hal senada juga di ucapkan salah satu perwira mesin Usman. “Waah.. banyak pelaut di Samarinda menggunakan ijasah palsu alias abal-abal, itu yang menurunkan citra pelaut, sehingga gaji pelaut di sini sangat memperihatinkan, bayangkan saja gaji Nakhoda sekitar 3 juta, padahal kalau kita kalkulasi biaya untuk menuntut ilmu di bangku sekolah pelayaran untuk mendapatkan ijasah Ahli Mesin Tingkat IV dan Tingkat III dibutuhkan biaya sampai sekitar 50 juta, itu sudah termasuk biaya kita selama dalam pendidikan, yah..namanya menuntut ilmu memang dibutuhkan suatu pengorbanan. Yang sangat kami sesalkan adanya oknum yang tidak mau melaui proses tersebut, kami curiga ada indikasi dugaan pihak perusahaan tidak mau tahu, karena pengguna ijasah palsu alias abal-abal mau menerima standar gaji di bawah rata-rata yang penting bisa kerja,” ungkapnya mengakhiri. (Hasjaya)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved