![]() |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk mempercepat pengerukan 7 juta meter kubik sedimentasi di Waduk Gajah Mungkur [dtc] |
Atas kondisi tersebut, ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat proses revitalisasi waduk dan bendungan. Tak hanya WGM namun juga seluruh waduk dan bendungan di Indonesia.
Mantan wali kota Solo itu juga meminta agar sedimentasi yang terjadi di sekitar daerah aliran sungai (DAS) mendapatkan perhatian khusus.
"Waduk Gajah Mungkur ini baru berusia 32 tahun. Tapi sudah tidak berfungsi maksimal, karena banyaknya endapan lumpur. Buat apa membangun bendungan baru, tidak ada gunanya jika yang lama tidak bisa berfungsi secara maksimal," ujarnya.
"Yang kita injak sekarang ini seharusnya bagian waduk yang paling dalam. Tapi sekarang kondisinya seperti ini, dangkal karena banyak lumpur," sesalnya.
Jokowi menyayangkan, jumlah kapal keruk di WGM hanya ada satu. Ia memperkirakan proses revitalisasi itu akan memakan waktu hingga dua tahun jika hanya memakai satu kapal.
"Kalau kapalnya satu, kapan selesai. Seharusnya jangan hanya satu, tapi empat kapal," ucapnya.
Selain itu, dia meminta agar kegiatan penghijauan di daerah hulu semakin ditingkatkan. "Selama ini kita hanya mikir wilayah hilir," katanya. Kerusakan hutan di daerah hulu sungai yang masuk ke waduk dianggap sebagai penyebab pendangkalan waduk.
Jokowi meminta revitalisasi waduk dibarengi dengan pembenahan di bagian hilir. Penghijauan di wilayah hulu menurutnya juga sangat penting. Karena akan mampu mengurangi sedimentasi secara signifikan.
Kunjungan Jokowi ke Waduk Gajah Mungkur, merupakan rangkaian peringatan Hari Menanam Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, yang dipusatkan di lapangan Desa Tempursari Kecamatan Sidoharjo. Sebanyak 32.700 pohon bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibagikan kepada warga. (Arie Sunaryo/merdeka/inc)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !