Pekerjaan Proyek Pengembangan Jaringan Irigasi Dinas Pertanian Probolinggo Dikerjakan Asal-asalan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Pekerjaan Proyek Pengembangan Jaringan Irigasi Dinas Pertanian Probolinggo Dikerjakan Asal-asalan

Pekerjaan Proyek Pengembangan Jaringan Irigasi Dinas Pertanian Probolinggo Dikerjakan Asal-asalan

Ditulis Oleh redaksi Jumat, 19 Februari 2016 | 23.38

Rekayasa dalam pelaksaaan pengembangan jaringan irigasi Kab. Probolinggo yang terkesan terjadi pembiaran (Sif)  

PROBOLINGGO - INDEPNEWS.Com : Proyek infrastruktur pengembangan jaringan irigasi pendukung UPSUS yang difasilitasi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo untuk sejumlah Kecamatan yang ada di wilayah ini, terkesan tidak mengindahkan petunjuk teknis yang ada.  Pengerjaan proyek senilai lebih dari Rp.100 juta ini terindikasi dikerjakan secara acak dan asal-asalan.

Hal tersebut yang terlihat pada fisik proyek di Desa Tempuran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Pengerjaan drainase sepanjang total 260 meter yang diharapkan mampu mengakomodir penyaluran air untuk para petani di daerah yang selama ini tergolong minim sumber air, dinilai tidak memiliki legalitas kekuatan yang ditopang gambar proyek.

Kenyataan ini terlihat dari penggunaan material dan ukuran yang terindikasi kuat tidak sesuai dengan Juknis dan Besaran teknik (Bestek). Ini jelas bila dilihat pada gambar penopang proyek tersebut secara detail menunjukkan ukuran yang harus dipenuhi dalam pengerjaannya. Perlu diketahui, pelaksana dari proyek pengembangan jaringan irigasi ini diserahkan pada Kelompok Tani “Tunas Harapan V” Desa Tempuran Kecamatan bantaran.  

Terindikasinya tidak sesuai juknis proyek tersebut, sehingga mendapat sorotan tajam dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Probolinggo. Menurut Sudarsono S.Pd, pegiat LSM LIRA yang menjabat sebagai Bupati Lira, mengatakan, “Proyek yang notabene menggunakan uang rakyat dan ujungnya juga untuk kepentingan rakyat ini, seharusnya lebih mengedepankan pada aspek pemanfaatan yang maksimal. Pekerjaan proyek irigasi ini seolah dikerjakan tanpa mengindahkan petunjuk gambar. Ada indikasi pelaksana sengaja memelintir penggunaan material dan ukuran dalam pelaksanaannya, sehingga fisik proyek irigasi ini terkesan amburadul,” ujar Sudarsono.

Sementara Febti Suryani, SP., MM, selaku Kepala UPT Wilayah XI dan TimTeknis pada proyek pengembangan irigasi untuk memperlancar pasokan air bagi lahan pertanian tersebut, saat dikonfirmasi menyangkut pelaksanaan proyek tersebut. Mempertanyakan ukuran yang tidak sesuai dengan gambar teknis, yang bersangkutan seakan enggan memberikan keterangan. Justru Septi, mempersilahkan menanyakan hal tersebut ke konsultan. 

“Untuk ukuran beton dasar saluran yang seharusnya ketebalannya 60 cm, ini hanya 40 cm. Begitu juga dengan besi rangka untuk dinding irigasi bila dilihat dari ukuran jarak masing-masing tidak sesuai dengan juknis dan besi yang digunakan terindikasi besi lama atau habis dipakai,” ungkap Sahri, salah seorang tim investigasi Lira Probolinggo. 

Bahkan Safri Agung Sugiharto S.T, senior di lingkup lembaga tersebut menegaskan akan menindaklanjuti temuan ini dan berencana akan melaporkan hal tersebut ke instansi terkait guna diusut lebih lanjut.

Kepala Dinas Pertanian, Mahbub Junaedi yang sedianya akan dikonfirmasi terkait indikasi tidak sesuainya pelaksanaan proyek pengembangan irigasi ini dengan Juknis, hingga berita ini diterbitkan belum bisa ditemui. Beberapa kali didatangi ke kantor Dispertan Kabupaten Probolinggo, Mahbub  selalu sulit ditemui. Begitu juga dihubungi via ponsel, Kepala Dinas ini tidak meresponnya. Investigasi akan terus dikembangkan menyangkut pelaksanaan tproyek yang bernilai total milyaran untuk beberapa titik di Kabupaten Probolinggo ini. (Sif) 
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved