Memprihatinkan, Puluhan Warga Wonogiri Hidup Dalam Pasungan INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , » Memprihatinkan, Puluhan Warga Wonogiri Hidup Dalam Pasungan

Memprihatinkan, Puluhan Warga Wonogiri Hidup Dalam Pasungan

Ditulis Oleh redaksi Kamis, 16 Agustus 2012 | 07.05

WONOGIRI-INDEPNews; Memprihatinkan, demikian kata-kata yang pasa untuk nasib yang dialami puluhan warga Kanupaten Wonogiri. Meski di jaman serba canggih ini, sekitar 72 orang hidup dalam pasungan. Mereka diperlakukan seperti itu, akibat kekurangan pahaman dan masalah pendanaan keluarga yang kurang mampu membawa mereka ke rumah sakit jiwa.

Kondisi seperti itu, menjadi Pekerjaan Rumah (PR) berat bagi Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Pemerintahan Kota Gaplek harus bekerja keras melakukan sosialisasi agar program Jateng Bebas Pasung tercapai. Jika tidak dilakukan, program tersebut akan gagal karena problem yang terjadi di Wonogiri penderita dilindungi oleh anggota keluarga.

Berdasarkan data di Provinsi Jateng pada Februari 2012,  jumlah warga Wonogiri yanbg dipasung sebanyak 47 orang,  menempati rangking ketiga setelah Pemkab Pati sebanyak 100 orang disusul Pemkab Kebumen dengan jumlah warga dipasung 49 orang di tempat kedua. Sementara pada Agustus 2012 jumlah warga Wonogiri yang dipasung sebanyak  73 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dr. H. Widodo saat ditemui Rabu (15/8) kemarin mengatakan. “Jumlah penderita sakit jiwa di Jateng yang dipasung sebanyak 670 orang berdasarkan data sampai Feberuari 2012. Untuk Kabupaten Wonogiri  sebanyak 47 orang dan menduduki rangking ketiga se-Jateng.

Diakui oleh Widodo, penderita sakit jiwa dari tahun ke tahun meningkat, termausk di Wonogiri juga bertambah. Dia berharap, kesadaran anggota keluarga untuk merawat pasien dan memeriksakan ke rumah sakit ditingkatkan. Selama ini, ujarnya, petugas kesehatan terkendala ketidakketerbukaan pihak keluarga.

“Dari 47 pasien, sebanyak 44 pasien telah sembuh dan tiga orang masih dalam perawatan. Saya berharap, pihak keluarga proaktif dan mau merawat pasien setelah keluar dari RSJ (rumah sakit jiwa). Selama ini, petugas selalu dihalang-halangi anggota keluarga manakala akan membawa pasien terpasung ke RSJ.”

Pemkab Wonogiri menghimbau agar  semua keluarga yang memiliki anggota sakit jiwa agar tidak dipasung. “Pak Gubernur mencanangkan program Bebas Pasung sehingga jangan ada pasien penyakit jiwa yang dipasung. Mengurung pasien di kamar sendirian termasuk memasung. Jadi keluarga pasien tak perlu khawatir untuk membawa pasien ke rumah sakit karena pemerintah akan membantu pengobatan. Digratiskan,” imbuh Widodo

Terpisah, Kepala Dinsos Wonogiri, Sungkono menyatakan, pihaknya akan mempermudah pemberian surat keterangan atau surat rekomendasi bagi pasien sakit jiwa untuk berobat ke RS. Selama ini,  pemerintah terhambat sikap keluarga pasien yang tak mau akomodatif. Karena banyak  anggota keluarga yang menutup diri ketika petugas datang ke rumah.

Ironisnya, apabila petugas berhasil membawa ke RSJ, lain hari dijemput paksa keluarganya. Pihaknya telah berkoodinasi dengan dinas terkait untuk menyinergikan penanganan pasien pasung sehingga Wonogiri terbebas pemasungan. Dia juga berharap, ada tambahan anggaran agar pasien pasung yang telah sembuh bisa diberi pelatihan keterampilan untuk hidup mandiri.

Lebih lanjut Sungkono menjelaskan, sanksi pidana bagi anggota keluarga yang menghalangi-halangi perawatan pasien juga ada. Untuk itu, pihak keluarga agar tidak menghambat tapi membantu kesembuhannya, imbuhnya. (Soni)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved