Jalan Raya Yogya-Solo Padat Arus Balik INDEPNEWS.Com
Headlines News :
Home » , , » Jalan Raya Yogya-Solo Padat Arus Balik

Jalan Raya Yogya-Solo Padat Arus Balik

Ditulis Oleh redaksi Kamis, 23 Agustus 2012 | 09.30

Terlihat arus lalin di Klaten untuk arus balik mulai padat 
(Foto : Sumanto) 

KLATEN-INDEPNews ; Arus lalu lintas pada H+4 lebaran, Kamis (23/8) mengakibatkan Jalan raya Yogya-Solo tepatnya di wilayah Klaten padat mulai dari ujung timur (wilayah Kecamatan Wonosari-red) sampai barat (wilayah Kecamatan Prambanan-red). Kendati tidak terjadi kemacetan parah, antrean kendaraan di traffic light mencapai ratusan meter. ''Pada arus balik tahun ini Kendaraan lebih padat dibanding tahun lalu,'' ungkap Sadeli, seorang pengguna jalan yang hendak balik ke Jakarta.

Dikatakan, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak mulai perbatasan Kabupaten Sukoharjo-Klaten-Boyolali di Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari. Antrean paling panjang terjadi antara traffic light terminal bus Penggung (Kecamatan Ceper) sampai ke simpang empat Desa Karangwuni (Kecamatan Ceper). Di ruas Jl Yogya-Solo antara dua titik itu antrean mencapai sekitar 300 meter. Mayoritas didominasi oleh kendaraan pribadi. Tahun lalu menurutnya antrean juga terjadi tetapi tidak separah tahun ini.

Menurutnya, kepadatan arus tersebut dipicu H+1 lebaran jatuh pada hari Minggu sehingga warga memiliki waktu lebih lama untuk anjangsana dengan keluarga di daerah lain. Selain itu warga yang sudah bertemu keluarga memilih menyerbu lokasi rekreasi di Yogyakarta atau di Klaten. Dengan waktu yang lebih lama itu, diperkirakan arus akan terus padat sampai H+4. Dia mengaku agar menyingkat waktu dan tak terjebak antrean terpaksa mencari jalan tikus melalui perkampungan warga.
 
Menurut pemantauan di lapangan, kepadatan kendaraan di jalan protokol itu didominasi mobil pribadi. Jumlah sepeda motor relatif lebih sedikit dibandingkan mobil. Mobil yang mayoritas diisi rombongan keluarga tersebut lebih banyak bergerak ke arah Yogyakarta sejak pukul 08.00. Penumpukan antrean terjadi di traffic light Penggung, Ngaran Mlese (Kecamatan Ceper), Jl Veteran (Kecamatan Klaten Utara) sampai ke traffic light Prambanan (Kecamatan Prambanan).

Dibagian lain, terpantau di beberapa persimpangan jalan, anggota Sat Lantas terpaksa menarik antrean kendaraan tanpa mengacu pada lampu traffic light. Hal itu dilakukan petugas karena jumlah kendaraan terus padat merayap. Karena padatnya arus, di beberapa celah median jalan warga sekitar terpaksa turun tangan untuk menyeberangkan warga. Bahkan ada yang menjual jasa menyeberangkan kendaraan yang hendak pindah jalur.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Sumarsono, SH menyatakan, semua traffic light di wilayah Kabupaten Klaten belum menggunakn teknologi canggih. Karena itu, pengaturan durasi masih menggunakan pengaturan manual, atau hanya untuk kondisi arus kendaraan normal. Dikatakan, di Klaten belum menggunakan  sistem automatic traffic control system (ATCS). Sistem tersebut mengatur lalu lintas secara otomatis dan memenuhi kebutuhan kondisi di lapangan.

"Di Klaten belum mampu  mengadakan ATCS, karena harga satu titik ATCS mencapai Rp 1 miliiar," tambah dia seraya menyebutkan, untuk mengantisipasi penumpukan arus mudik maupun arus balik sekarang ini Dinas setempat telah mengambil kebijakan merombak empat titik traffic light yang rawan penumpukan. Seperti di titik simpang tiga Ngaran Mlese, Ceper, Pakis, Kecamatan wonosari, Taman Wisata Kecamatan Prambanan dan simpang tiga SGM, Prambanan. (Anto)
Bagikan Berita :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

BERITA POPULER

Cari Blog Ini

 


Copyright © 2011. INDEPNEWS.Com - All Rights Reserved